Depok-Program studi Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menggelar talkshow bertajuk “Menjadi Anak Muda Penyiaran Multimedia yang Berani dan Peduli dengan Isu Pelestarian Lingkungan”. Talkshow yang digelar Rabu (13/12/2023) lalu membawa dua penggiat lingkungan sebagai narasumber, yaitu Didi Kaspi Kasim, Editor-in-chief National Geographic Indonesia, dan Aie Natasha, Tim Y20 Presidensial G20 Indonesia yang juga seorang Penggiat Program Diplomasi Lingkungan.
Talkshow yang dilaksanakan di Auditorium Vokasi UI tersebut bertujuan untuk melibatkan kalangan muda mulai menyadari akan kondisi lingkungan melalui cerita dari kedua narasumber mengenai pengalaman masing-masing selama menjadi bagian dari aktivis lingkungan. Diskusi interaktif tersebut juga diharapkan menginspirasi generasi muda untuk aktif berperan dan menyuarakan upaya pelestarian lingkungan melalui bentuk karya kreatif. Luaran karya kreatif tersebut selaras dengan prodi Penyiaran Multimedia yang mengasah keterampilan untuk memahami pergerakan digital dan mengemas informasi sesuai bentuk media.
(Foto: Sony membuka acara talkshow Menjadi Anak Muda Penyiaran Multimedia yang Berani dan Peduli dengan Isu Pelestarian Lingkungan)
Kegiatan talkshow dibuka oleh Sony Tri Bangun Laksana, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Utama KLHK. Sony mengungkapkan harapannya terhadap generasi muda yang familiar dengan perkembangan teknologi guna memanfaatkan posisi sebagai kreator konten berkualitas yang memperhatikan lingkungan. “Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan menggelorakan semangat pelestarian terhadap publik menjadi peran penting generasi muda saat ini,” ujar Sony.
Senada dengan yang disampaikan Sony, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D, Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Vokasi UI, dalam sambutannya, turut menyampaikan prospek kerja lulusan prodi Penyiaran Multimedia yang dapat dimanfaatkan untuk menyuarakan dan menginformasikan visi dan misi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs. Deni mengatakan, “Semoga dengan adanya kuliah umum ini, mahasiswa dapat semakin sadar akan kepedulian terhadap bumi kita. Langkah kecil adalah mulai dari lingkungan sekitar kita.”
Selama diskusi berlangsung, Didi menyerukan perlu adanya sudut pandang baru yang diberikan demi menyelamatkan lingkungan, yaitu bersuara mengikuti media. “Pandangan khusus mengenai keberlanjutan lingkungan perlu dibangun oleh setiap masyarakat. Pemanfaatan media sosial dapat dilakukan untuk mengajak masyarakat dalam menjaga lingkungan. Media sosial yang memiliki perputaran tren sangat cepat dan arus informasi beragam merefleksikan banyaknya kreator konten dengan target audiens yang sama. Sehingga, konsistensi dan suatu hal yang berbeda merupakan daya tarik audiens terhadap konten yang diciptakan,” tutur Didi.
(Foto: Didi mengajak masyarakat untuk memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan isu lingkungan)
Lebih lanjut, Didi memberikan tip dalam perencanaan konten ke dalam tiga hal, yaitu deep content seperti produksi feature, light content seperti konten tip yang bisa diimplementasikan di lingkup terkecil, dan live content agar publik mengetahui keberadaan kita.
Aie, yang juga merupakan kreator konten, menyebutkan bahwa salah satu peran kreator konten adalah memberikan pengaruh terhadap audiens. Melalui platform yang mereka miliki, kreator konten dapat membagikan informasi terkait isu lingkungan yang dikaitkan dengan minat atau hobi pengikutnya. Aie menjelaskan, “Salah satu contohnya adalah kreator konten yang menyuarakan produk kecantikan dengan branding produk ramah lingkungan dengan diiringi key message isu lingkungan yang ingin disampaikan.”
(Foto: Aie memberikan tip menjadi kreator konten untuk menyebarluaskan isu lingkungan)
Aie juga berpesan agar generasi muda yang menjadi kreator konten perlu bertanggung jawab terhadap konten yang dibuat melalui riset material dan memahami norma dan etika yang ada, khususnya yang berkaitan dengan alam.
