Depok-Indie menjadi salah satu musik yang digemari oleh banyak remaja di Indonesia. Indie merupakan sebuah gerakan oleh seorang musisi dengan memproduksi musiknya secara mandiri. Musik indie juga menghadirkan musik yang berbeda dan segar karena lirik lagu yang dihasilkan tertuang banyak perasaan yang ingin disampaikan oleh pegiatnya. Beberapa genre musik yang termasuk ke dalam indie, yaitu post punk, math rock, indie pop, bedroom pop, dan lainnya.

Sandhewa Beryl Sinatria merupakan mahasiswa Program studi Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang menapaki jalur musik indie. Beryl mulai belajar memproduksi musik sejak 2017. Sampai saat ini, lagu-lagu yang Ia produksi dirilis tanpa label, atau independen melalui berbagai platform musik seperti Spotify, YouTube, dan Apple Music. Lagu-lagunya kebanyakan bergenre alternative pop atau bedroom pop.

Beryl memulai debutnya sejak 2020 dengan merilis single berjudul ‘Something More’. Selanjutnya, di awal 2021, Beryl kembali merilis single yang berjudul ‘December’. “Untuk beberapa project, saya lebih sering memproduksi musik sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan saya juga menerima pendapat dari orang-orang terdekat untuk menilai musik yang sedang saya kerjakan,” jelas Beryl.

(Foto: Sampul album “forevermore”)

Selain karyanya sendiri, Beryl juga kerap ikut memproduksi beberapa musik untuk musisi lainnya, seperti Maccentus, Harsya Mashaga, dan DJ Vuai. Mereka juga tergabung dalam kolektif musik bernama HENBOYZ. “Setelah single pertama di tahun 2020, saya berkolaborasi dengan Maccentus untuk merilis lagu berjudul ‘Fall’. Dalam lagu tersebut saya ikut berkontribusi sebagai penulis lirik dan mengisi vokalnya,” tutur Beryl.

Dalam memproduksi sebuah karya musik diperlukan inspirasi, kreativitas, dan emosi yang dapat dituangkan hingga menjadi sebuah lagu. Beberapa musisi yang menjadi inspirasinya adalah Keshi, Taylor Swift, Jeremy Zucker, dan Rex Orange County.

Pada akhir 2021, Beryl merilis album mini berjudul ‘forevermore’ yang berisi tiga buah lagu, di antaranya ‘i’m so glad we met, promise we’ll see eachother again’, ‘forevermore’, dan ‘tulip’. Beryl juga menjelaskan bahwa lagu-lagu dalam album mini tersebut berisi tentang rasa takut ketika ditinggal oleh orang-orang terdekat di sekitar.

“Sebagai mahasiswa Penyiaran Multimedia banyak hal yang dapat dipelajari untuk mengembangkan minat saya dalam bermusik. Salah satunya adalah saya belajar bagaimana memproduksi sebuah karya di berbagai platform,” tutur Beryl.

(Foto: Platform Spotify Milik Sandhewa Beryl)

Anda dapat menikmati lagu-lagu oleh Sandhewa Beryl di platform musik Spotify, YouTube, dan Apple Music.

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!