Depok-Program studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) merupakan salah satu program studi yang menitikberatkan pendidikannya untuk mencetak lulusan menjadi pelaku industri kreatif yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pengajaran di Produksi Media banyak berfokus menghasilkan karya kreatif, seperti konten digital, game, animasi, e-sport, musik, streaming, dan saluran komunikasi massa lainnya. Di bidang musik, prodi Produksi Media telah membangun kurikulum yang memuat beberapa mata kuliah terkait, seperti Produksi Konten Musik, Produksi Konten Audio, Publikasi Digital dan Monetisasi Konten Media, dan lainnya.
Guna menguatkan keilmuan mahasiswa di bidang musik, prodi Produksi Media baru saja menyelenggarakan kuliah dosen tamu dengan menghadirkan Salmantyo Ashrizky Priadi—atau lebih dikenal dengan nama panggung Sal Priadi, seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktor Indonesia—sebagai rangkaian dari kegiatan Promates Appreciation Day (Pro-App). Pro-App yang merupakan acara tahunan prodi Produksi Media, memilih core media musik sebagai tema besar tahun ini. Pro-App 2023 membahas perkembangan berbagai format konten dan genre musik, khususnya di Indonesia. Pada rangkaian kegiatan Pro-App 2023 tersebut juga disajikan screening berbagai karya mahasiswa baru angkatan 2023 berupa video iklan, film, podcast, serta video musik.
(Foto: Sesi talkshow dengan Sal Priadi pada kegiatan Pro-App 2023)
Pada kesempatan tersebut, Sal menceritakan awal karier bermusiknya. Ia mengawali debut musiknya dengan merilis single bertajuk “Kultusan” pada 2017 dan diikuti dengan single “Ikat Aku di Tulang Belikatmu” pada 2018 yang mengantarnya meraih nominasi Artis Solo Pria Pop Terbaik pada ajang penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2018. “Saya mulai menyukai menulis lagu sejak kecil. Beberapa karya pada album ‘Berhati’ ditulis sejak 2016 dan baru dirilis pada 2020. Ketertarikan di bidang musik dan teater membuat saya berani untuk membentuk jati diri sebagai musisi. Lagu-lagu yang saya ciptakan banyak terinspirasi dari pengalaman hidup orang lain dan dituangkan dalam bentuk lirik. Penting bagi seorang musisi untuk memiliki imajinasi yang tinggi dalam membuat sebuah karya,” ujar Sal.
Perkembangan teknologi yang semakin masif turut membuat perubahan di dunia musik. Menurutnya, di zaman sekarang setiap orang bisa membuat karya kreatif yang ditopang dengan berbagai platform media yang bermunculan. Sal menuturkan, “Saat ini, banyak musisi muda yang berani untuk menuangkan karya musiknya melalui berbagai kanal media sosial, seperti SoundCloud, Spotify, YouTube, dan platform digital lainnya. Bahkan, mereka juga melabeli diri sebagai musisi ‘indie’ atau musisi yang memproduksi karyanya secara mandiri.”
Sal juga menceritakan pengalaman lainnya saat penciptaan karya “Amin Paling Serius” yang dirilis bersama penyanyi wanita, Nadin Amizah, pada 2019. “Lagu ‘Amin Paling Serius’ diproduksi secara jarak jauh dengan Nadin. Kala itu, Sal berada di Malang, sedangkan Nadin di Jakarta. Kami menulis bersama dan memutuskan untuk melakukan pertemuan beberapa kali untuk menciptakan karya tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa sebuah karya dapat dibuat dengan memanfaatkan media digital, bahkan menyatukan berbagai musisi,” tambah Sal.
(Foto: Sal berikan pengalamannya selama berkarier di bidang musik dan film)
Sal yakin bahwa prodi Produksi Media akan melahirkan banyak musisi, pembuat film, penyanyi, penulis lagu, dan pelaku industri kreatif lainnya. Ia berpesan agar mahasiswa dapat memperjuangkan mimpinya dan mengetahui tujuan akhir dalam berkarya, serta menikmati proses dalam mencapai mimpi tersebut.
Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., mengatakan bahwa kegiatan Pro-App tersebut akan terus berlangsung dan beragam setiap tahunnya sesuai dengan kurikulum Produksi Media yang menyesuaikan industri kreatif setiap masa. “Prodi Produksi Media akan berupaya untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan memiliki potensi besar sebagai pelaku industri kreatif. Saya berharap agar lulusan prodi Produksi Media juga dapat bersaing secara aktif di skala nasional maupun internasional,” ungkap Rangga.
