Depok-Tren musik di Indonesia saat ini terus meningkat. Berbagai ragam genre, musisi, grup musik, penyanyi, hingga kolaborasi antarmusisi terus siap menghibur masyarakat setiap harinya. Musik tersebut juga ditopang dengan berbagai platform musik yang semakin mudah diakses, seperti Spotify, YouTube Music, Apple Music, JOOX, dan lainnya. Meningkatnya tren musik tersebut membuat banyak musisi berlomba-lomba untuk menciptakan karya terbaiknya. Program studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) yang memiliki mata kuliah di bidang musik di dalamnya, turut memberikan pengajaran yang berfokus terhadap proses produksi sebuah musik.
Pada Senin (06/11/2023), mahasiswa prodi Produksi Media melakukan kunjungan industri ke Believe Music Indonesia, salah satu perusahaan musik digital yang mengembangkan musisi dan label independen di Indonesia. Pada 2020, Believe meluncurkan KithLabo sebagai merek pertama Artist Services di Indonesia dan fokus bekerja sama dengan berbagai musisi independen. Perannya adalah memberikan layanan berupa maksimalisasi inovasi, data, teknologi, serta pemasaran digital bagi para musisi independen. Beberapa nama musisi yang sudah bekerja sama dengan Believe Music Indonesia di antaranya, Idgitaf, Sal Priadi, Yura Yunita, RAN, TheOvertunes, GANGGA, The Panturas, Lomba Sihir, dan lainnya.
(Foto: Pemaparan mengenai Believe Music Indonesia di industri musik)
Bersama praktisi dari Believe Music Indonesia, Haruchika Setiadi, A&R Talent Scout Manager, dan Andy Arya, Senior Country Director dari Tunecore, mahasiswa Produksi Media dibekali pengetahuan tentang distribusi musik dan cara bisnis di dunia musik. Mereka juga menjelaskan bahwa perkembangan industri musik di zaman digital semakin mempermudah musisi untuk menuangkan karya mereka dan disampaikan kepada khalayak umum.
Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., yang turut mendampingi mahasiswa pada kegiatan company visit tersebut mengatakan bahwa mahasiswa Produksi Media akan mendapatkan banyak pengetahuan baru cara memproduksi musik. “Dalam proses produksi sebuah musik, banyak aspek yang perlu diperhatikan. Misalnya, strategi pemasaran, program promosi, hingga urusan hak cipta di dalamnya. Melalui program company visit ini, mahasiswa akan mengetahui secara matang tentang penciptaan karya musik,” jelas Rangga.
