Depok-Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Public Speaking dan Tips Menjadi MC yang Andal” pada Rabu (13/12/2024). Berlokasi di Ruang Intraco Vokasi UI, kegiatan yang melibatkan sivitas akademika wanita Vokasi UI tersebut menghadirkan Bayu Oktara, S.I.Kom., M.M. seorang Communication dan Marketing Specialist sekaligus aktor dan penyiar radio.
Ketua IWK Vokasi UI, Dewi Anggraini Padang, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang dilakukan IWK Vokasi UI untuk membangun kepercayaan diri wanita saat berbicara di depan umum. Kegiatan tersebut juga dilakukan guna melatih kemampuan berbicara para perempuan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 5 tentang Kesetaraan Gender. Dewi mengatakan, “Berbagai program yang dilakukan IWK Vokasi UI turut menjadi wadah bagi sivitas akademika wanita Vokasi UI untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan dan apresiasi terhadap para sivitas akademika wanita yang sudah ikut membangun Vokasi UI menjadi semakin berkembang. Selain itu, kegiatan tersebut juga dilakukan guna mempererat hubungan antaranggota.”
(Foto: Ketua IWK Vokasi UI, Dewi Anggraini Padang, saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut)
Public speaking memegang peranan penting untuk menunjang penampilan seseorang, termasuk bagi seorang master of ceremony (MC). Dalam paparannya, Bayu menyampaikan bahwa modal utama dalam melakukan public speaking adalah percaya diri yang kuat. Beberapa poin yang dapat diterapkan untuk menunjang kepercayaan diri tersebut adalah 1) mengetahui audiens; 2) menyiapkan cara menarik perhatian; 3) menentukan struktur; 4) membuat daftar poin; 5) manfaatkan sumber daya yang ada; dan 6) tetap tenang. “Saat menyampaikan sesuatu atau berbicara di depan umum, kita harus memperhatikan intonasi, aksentuasiasi, artikulasi, kecepatan berbicara, dan menggunakan napas diafragma,” ungkap Bayu.
Bayu juga memberikan tip agar tidak grogi saat public speaking, yaitu 5M (mengatur napas, mengenali audiens, menyamankan tubuh, memulai dengan senyum, dan mencintai materi). Bayu mengatakan, “Saat berbicara tentunya kita seringkali merasa grogi. Tetapi, tantangan tersebut dapat kita atasi dengan percaya diri yang besar. Kuncinya adalah tetap tenang dan menerapkan teknik 5M yang saya sampaikan.”
(Foto: IWK Vokasi UI saat mengikuti pelatihan public speaking dan MC)
Pada kesempatan yang sama, Bayu juga mengajak peserta untuk belajar cara menjadi MC yang baik. Mulai dari membangun kepercayaan melalui postur, kontak mata, nada bicara, kemudian menciptakan karisma diri, hingga kegiatan interaktif dengan audiens. Tak kalah penting, penyampaian saat menjadi MC perlu dengan mengatur kecepatan, volume, serta intonasi suara. Para peserta juga diminta untuk melakukan praktik berbicara di depan umum untuk melatih kepercayaan diri mereka dan mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.
Besty Priyandhini, M.Si., salah satu dosen yang juga merupakan anggota IWK Vokasi UI, memberikan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Menurutnya, seiring berkembangnya zaman, kemampuan public speaking juga diwarnai berbagai perubahan sesuai dengan karakter audiens maupun suasananya. “Saya menjadi lebih memahami teknik-teknik yang dapat dikembangkan dalam melakukan public speaking. Tentu, kemampuan ini juga dapat saya terapkan sebagai pengajar di Vokasi UI untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang nyaman,” ungkap Besty.
(Foto: Salah satu peserta melakukan praktik public speaking)
Di penghujung acara, Dewi berharap agar semua anggota IWK Vokasi UI dapat menerapkan cara berbicara di depan umum, serta menjadi MC yang baik. “Kegiatan di akhir tahun ini dapat menjadi wadah bagi kita semua merefleksikan diri dan menyiapkan tahun 2025 menjadi pribadi yang lebih percaya diri,” tutup Dewi.