Depok-Dosen dan mahasiswa Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Salsabil Homeschooling, Tangerang Selatan, dengan tema “Pengembangan Karakter dan Kepercayaan Diri Anak dengan INSPO (Inspiration Project)”. Kegiatan yang dilaksanakan pada 24 & 31 Agustus 2024 tersebut bertujuan untuk membekali anak dengan keterampilan public speaking sebagai bagian dari upaya pengembangan karakter dan kepercayaan diri. Program tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Vokasi UI dengan Yayasan Siap Bergerak untuk memberikan edukasi mengenai public speaking kepada sebanyak lebih dari tiga puluh anak jalanan Salsabil Homeschooling dari Yayasan Rabbani.

Ketua pengabdi, Andhita Yukihana Rahmayanti, SE.Ak., M.Si., mengatakan bahwa kegiatan pengmas tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan akademisi dalam memberikan pendidikan yang inklusif. Salah satu perhatian utama dari kegiatan pengmas tersebut adalah kendala yang seringkali ditemukan anak-anak homeschooler yang takut berbicara di depan umum. “Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak jalanan untuk mendapatkan pengajaran, bukan hanya untuk melatih hard skill mereka, melainkan juga soft skill, seperti kemampuan public speaking. Sehingga, keterampilan tersebut dapat membawa mereka untuk meniti karier setelah lulus nanti,” ungkap Yuki.

(Foto: Mila memberikan tip dalam melakukan public speaking yang baik)

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Mila Viendyasari, M.Si., M.T., dosen program studi (prodi) Administrasi Perkantoran Vokasi UI, sebagai narasumber untuk mengajak anak-anak mendalami keterampilan public speaking. Mila memperkenalkan konsep 5P dalam public speaking, yaitu power (tenaga), preparation (persiapan), pace (tempo bicara), persona  (penampilan), dan practice (latihan). Mila mengatakan, “Melalui konsep 5P tersebut, kita akan memberikan performa terbaik saat berbicara di hadapan banyak orang. Tentu, trial and error dapat terjadi dalam penerapannya. Jadikan kesalahan tersebut sebagai refleksi diri dan evaluasi untuk performa berikutnya.”

Di samping itu, Mila juga menyampaikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan saat public speaking. Mulai dari cara melakukan salam yang ramah, menarik perhatian audiens, hingga menutup dengan kesan yang kuat, serta membuat presentasi yang lebih efektif. Menurutnya, seorang pembicara yang baik harus percaya diri, tulus, mendalami materi, dan ramah. Persiapan yang optimal diperlukan saat memulai public speaking dengan memahami audiens, berlatih dengan baik, dan menyesuaikan gaya pribadi dalam presentasi.

(Foto: Suasana kegiatan pengmas di Salsabil Homeschooling)

Setelah pemaparan, para siswa Salsabil Homeschooling melakukan sesi praktik opening pada public speaking. Pada sesi tersebut, mereka diajak belajar membuka suatu acara pada kegiatan yang mereka tentukan sendiri secara berkelompok. Selain itu, mereka juga belajar membuat naskah MC dan berlatih menampilkannya di depan umum secara bergantian.

Noverta Ismail, perwakilan Yayasan Rabbani, menyambut kegiatan pengmas tersebut secara positif. Noverta mengucapkan terima kasih atas edukasi yang diberikan dosen dan mahasiswa Vokasi UI kepada anak-anak Salsabil Homeschooling. “Melalui kegiatan ini, saya berharap agar anak-anak Salsabil Homeschooling mendapatkan wawasan baru dan mendorong mereka untuk berani berbicara di hadapan umum,” tutup Noverta.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!