Tangerang-Pada peringatan Hari Kusta Sedunia tahun 2022, Tim Katamataku UI ikut berpartisipasi dalam Kick Off Kampanye Hapuskan Stigma dan Diskriminasi Kusta di RSUP Dr. Sitanala Tangerang. Kegiatan ini merupakan rangkaian awal dari kegiatan penyebarluasan informasi dan pengetahuan tentang kusta bagi masyarakat awam, tenaga umum, serta media. Kegiatan ini terdiri dari peliputan dan temu media nasional, talkshow, seminar nasional, serta pelibatan organisasi profesi dan perguruan tinggi sebagai agen perubahan (agent of change).


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D; Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi COVID-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.; dan Walikota Tangerang, H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes. Tim Katamataku UI berpartisipasi sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka untuk memberikan edukasi melalui berbagai karya di ruang pameran.

Karya-karya yang ditampilkan pada ruang pameran Tim Katamataku UI, yaitu (1) Katamataku Easy Brush (alat bantu sikat gigi bagi penyandang kusta); (2) Splinting (alat untuk pencegahan deformitas pada tangan); (3) Prosthetic leg atau kaki palsu yang memiliki sendi lutut bagi OYPMK yang mengalami amputasi dari mulai atas lutut ke bawah; (4) Berbagai foto kegiatan vertikal hidroponik dan pembuatan pupuk organik untuk penyandang kusta; dan (5) Berbagai buku tentang kusta dan kampanye anti stigma Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) (5-6 serial).


Tim Katamataku UI merupakan tim gabungan yang terdiri dari lintas disiplin ilmu berbagai fakultas di UI sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat tahunan Universitas Indonesia. Program Pendidikan Vokasi UI turut terlibat dalam tim tersebut yaitu dari program studi Terapi Okupasi, yang diwakili oleh dua orang staf pengajarnya yaitu Muhammad Hidayat Sahid, A.Md.OT., SKM., M.Epid. dan Gunawan Wicaksono, A.Md.OT., SKM, M.Si.

Sahid mengatakan bahwa predikat kusta seringkali melekat seumur hidup yang menyebabkan masalah psikososial pada OYPMK di samping keterbatasan fisik mereka. Maka sangat penting untuk peduli, memberikan dukungan dan kesempatan, serta tidak menjauhi OYPMK. Sehingga, mereka bisa kembali menjalankan peran okupasionalnya dengan mandiri.  “Kegiatan peringatan world leprosy day ini merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan bahwa OYPMK tidak perlu ditakuti, dijauhi atau dikucilkan, sehingga semangat eliminasi kusta dan stigma sosial harus terus digaungkan dalam kegiatan yang nyata,” ujar Sahid.


Berbagai karya Tim Katamataku UI ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan pemahaman bagi masyarakat umum dan OYPMK tentang penyakit kusta.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!