Depok-Program studi (prodi) Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan inbound lecture berjudul PR Today #5: “The Role of Emotions in Information Processing” pada Jumat (22/04/2022) secara virtual. PR Today merupakan sebuah rangkaian kegiatan kuliah umum, kuliah dosen tamu, webinar, dan lainnya yang diadakan oleh prodi Hubungan Masyarakat Vokasi UI untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa maupun masyarakat umum seputar dunia kehumasan. Inbound lecture kali ini mengundang Whinda Yustisia, pakar psikologi sosial dari Department of Psychology Loyola, University of Chicago, dan dipandu Dr. Devie Rahmawati, dosen prodi Humas Vokasi UI.

Emosi dapat terjadi karena adanya proses evaluasi kognitif atau penilaian terhadap sesuatu, baik positif maupun negatif. “Emosi juga dapat membantu individu untuk mengambil sebuah keputusan. Namun, masih banyak orang-orang yang belum dapat mengenali emosi dalam dirinya sendiri,” jelas Whinda.

(Foto: Whinda membagi emosi ke dalam tiga jenis)

Terdapat tiga hal yang sering kali salah dipahami, yaitu afek, emosi, dan mood (suasana hati). Ketiganya merupakan hal yang berbeda dan memiliki peran masing-masing dalam diri manusia. Whinda menambahkan, “Dalam tubuh setiap manusia, emosi berperan untuk memberikan informasi terhadap apa yang ada di sekitar kita. Emosi tersebut dipicu oleh stimulus dan diproses oleh tubuh, sehingga dapat menghasilkan berbagai respons.”

Beberapa bukti atau kasus disampaikan oleh Whinda terkait emosi yang mempengaruhi proses kognisi seseorang terhadap penilaian yang diberikan oleh diri, di antaranya seputar kesehatan, fokus perhatian, kepuasan hidup, penilaian konsumen, persuasi, opini publik, dan penilaian politik.

(Foto: Whinda menjelaskan bagaimana emosi berperan penting dalam proses informasi)

Misal, dalam sebuah kasus yang perlu fokus perhatian, emosi memiliki peran yang berbeda-beda. “Ketika sedang mengerjakan tugas yang memerlukan kreativitas, kita memerlukan pemikiran yang global atau luas. Selain itu, suasana hati yang menyenangkan juga menjadi salah satu pemicu agar emosi yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan,” ujar Whinda.

Di samping itu, Whinda juga menyampaikan agar harus bisa mengenali pentingnya kesehatan mental. “Jika menghadapi berbagai macam emosi negatif atau hal-hal yang dapat memengaruhi pikiran, jangan takut untuk mencari bantuan, baik dari lingkungan sekitar maupun profesional,” jelas Whinda menutup inbound lecture tersebut.

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!