Depok-Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan bahwa pelatihan Outcome Based Education (OBE) perlu dilakukan bagi dosen guna pengembangan kurikulum di lingkungan Vokasi UI. Menurutnya, berbagai luaran yang dihasilkan Vokasi UI dilakukan dalam bentuk kolaborasi antara mahasiswa dan dosen. Padang menyampaikan hal itu menanggapi terselenggaranya Pelatihan Kurikulum OBE bagi dosen yang tergabung dalam Tim Kurikulum Program Studi, pada 13-14 Juni 2024 di Kampus UI Depok.
(Foto: Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan pelatihan kurikulum OBE)
Ia menambahkan bahwa luaran yang telah dilakukan mahasiswa dan dosen Vokasi UI itu antara lain kegiatan pendampingan UMKM dalam bentuk pemasaran digital oleh mahasiswa dan dosen program studi Hubungan Masyarakat, yaitu VokHumFest. “Kemudian, pengembangan Klinik Vocation Wellness Center (VWC) yang memberikan penanganan terhadap pasien umum yang dilakukan mahasiswa dan dosen program studi Fisioterapi dan Terapi Okupasi, serta Klinik Pajak yang terus memberikan pelayanan pengisian SPT Tahunan bagi wajib pajak pribadi maupun badan setiap tahun oleh mahasiswa dan dosen program studi Administrasi Perpajakan,” ujar Padang. Upaya yang dilakukan tersebut mendapat respons positif dari masyarakat.
Narasumber pada pelatihan OBE tersebut adalah Direktur Pendidikan UI, Prof. Dr. Ir. Anak Agung Putri Ratna, M.Eng.; Kepala Badan Penjamin Mutu Akademik UI, Prof. Sri Hartati Dewi Reksodiputro, M.A., Ph.D; Kepala Sub Direktorat Data Rekam Akademik, Fernan, M.Si.; serta Kepala Sub Direktorat Pengembangan Kurikulum, Dian Kurnia, M.T. Kurikulum OBE diterapkan dengan pendekatan sistem pendidikan yang terfokus. Ia mengatur segala sesuatu dalam sistem pendidikan sehubungan dengan berbagai kemampuan penting bagi mahasiswa, yang dapat dilakukan pada akhir pengalaman belajar anak didik. Karakter kurikulum OBE berfokus pada hasil belajar yang jelas dan ringkas, dengan kemampuan kompleks meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Keterampilan pembelajaran dalam kurikulum OBE selaras dengan kemampuan yang diperlukan oleh industri 4.5 atau 5.0. Untuk menilai capaian pembelajaran, kurikulum OBE menerapkan asesmen dan evaluasi.
(Foto: Prof. Ratna memaparkan pentingnya kurikulum OBE bagi pendidikan vokasional)
Pada saat menyajikan pemaparan, Prof. Ratna menyatakan bahwa UI sudah bergerak ke arah kurikulum OBE sejak 2009. Luaran yang memiliki dampak bagi masyarakat menjadi poin utama dalam pencapaian kurikulum tersebut. Prof. Ratna mengatakan, “Pendidikan vokasional yang menitikberatkan pada praktik menunjukkan bahwa kurikulum OBE tersebut perlu tercipta agar mahasiswa paham hal yang dipelajari saat kuliah, sehingga ketika terjun ke industri mereka akan memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.”
Selain itu, akreditasi internasional menjadi suatu keharusan bagi program studi di semua fakultas, sekolah, maupun program di lingkungan UI. Prof. Hartati mengungkapkan bahwa lulusan dari UI akan bersaing di skala internasional, sehingga perlu adanya pengukuran nilai pendidikan berstandar internasional yang diberikan UI. “Pendidikan di luar negeri pun menganut sistem kurikulum OBE, sehingga penting bagi para dosen untuk mengikuti pelatihan seperti ini untuk meningkatkan kualitas mereka sebagai pendidik, baik untuk kolaborasi pengajaran maupun riset dengan universitas di luar negeri,” kata Prof. Hartati.
Melalui pelatihan tersebut, Padang berharap para dosen dapat melakukan evaluasi terhadap mata kuliah di program studi masing-masing guna melihat potensi dan inovasi yang bisa dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan industri. Di samping itu, kurikulum yang dikembangkan juga dapat dikolaborasikan lintas program studi bahkan dengan kampus mitra luar negeri.
(Foto: Pemaparan materi mengenai akreditasi internasional yang disampaikan Prof. Hartati)
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan agar mampu bersaing di kancah global. Salah satunya adalah partisipasi mahasiswa Vokasi UI yang berhasil lolos pada seleksi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 sebanyak 92 orang untuk skema full funding dan 4 orang untuk skema co-funding. Selain teori yang diterima di kelas, mahasiswa juga akan mendapatkan pengalaman baru melalui pendidikan di luar negeri agar diterapkan ketika mereka terjun ke dunia industri setelah lulus,” kata Padang.