Depok-Evolusi platform YouTube sebagai wadah bagi publik untuk memproduksi maupun menonton video dari kreator konten semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Global Media Insight, Indonesia menduduki posisi ketiga dengan 127 juta pengguna YouTube. Hal tersebut menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap platform YouTube sangat tinggi dan dapat memunculkan manfaat yang beragam.
(Foto: Sesi talkshow bersama Aulion)
Salah satu kreator konten YouTube, Aulion, mengungkapkan bahwa perkembangan YouTube mulai pesat sejak akhir 2010. “Awalnya YouTube hanya digunakan untuk menghibur diri bagi sebagian kecil orang yang mengenal dan merupakan pengguna internet. Perlahan, beberapa kreator konten di Indonesia mulai banyak memproduksi konten dengan memanfaatkan kamera profesional dan menghasilkan video-video yang menarik,” ungkapnya saat acara Master Class yang diadakan program studi (prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI).
Hingga kini, Aulion dikenal sebagai pionir kreator konten stop motion di Indonesia. Perjalanannya menjadi kreator konten pun tidak mudah. Peliknya proses produksi video pada 2010 hingga 2015 begitu terasa karena terbatasnya alat penunjang untuk merekam video. Namun, perkembangan teknologi saat ini sangat membantu masyarakat biasa mampu menjadi kreator konten dengan perangkat yang lebih compatible, seperti smartphone.
(Foto: Pemberian sertifikat kepada Aulion)
Aulion juga berpesan bahwa dalam membuat konten, tentu hal-hal konvensional dapat menjadi buah bibir publik asalkan sesuai dengan kebutuhan audiens, menarik, serta menawarkan nilai positif secara sosial. Ia mengatakan, “Berkaryalah dengan positif dan menciptakan ekosistem yang bukan hanya menghibur, melainkan juga memberikan informasi tertentu yang berkesan terhadap lingkungan sosial.”
Dalam acara yang sama, turut hadir Nadhif Basalamah, seorang musisi Indonesia yang memproduksi karya dengan berkutat pada genre alternative/indie. Ia menjelaskan bahwa percepatan informasi dan mobilisasi dari banyaknya konten di media sosial memengaruhi industri media saat ini. Konten untuk publik perlu dibicarakan secara mendalam, salah satunya tentang musik.
(Foto: Sesi talkshow bersama Nadhif Basamalah)
Pergerakan dan perluasan genre musik di industri media masa kini begitu cepat. Nadhif mengatakan, “Memproduksi musik menjadi hal yang menantang, mengingat ide harus dituangkan secara bertahap untuk menghasilkan kualitas lagu yang autentik. Pelaku industri musik juga perlu beradaptasi dengan industri saat ini. Semakin beragamnya platform untuk berkarya dan mampu diakses publik menjadi peluang besar untuk menarik target audiens secara ekspansif.”
Dengan fokus utama pemberian materi musiknya sebagai seorang solois, Nadhif memaparkan tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh musisi, yaitu melakukan kolaborasi dengan musisi lainnya untuk membuka pasar yang lebih luas; mendapatkan pendengar dari demografi yang berbeda; serta mengikuti festival musik dari berbagai genre.
(Foto: Pemberian sertifikat kepada Nadhif Basamalah)
Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., CICS, MIPR, mengungkapkan bahwa kegiatan Master Class tersebut cukup memberikan dampak yang besar bagi anak muda. “Tentu, dengan kehadiran praktisi di bidang masing-masing dapat membuka pandangan bagi kalangan anak muda untuk berkarya dengan mengadaptasikan penggunaan media digital yang semakin canggih. Saya berharap dengan adanya Master Class ini, mahasiswa maupun masyarakat umum dapat mengenal lebih dalam pemanfaatan media digital dan musik untuk menuangkan ide mereka menjadi sebuah karya yang positif dan menginspirasi banyak orang,” ujar Rangga.
Di samping itu, Salma Azzahra Rahsa Ku, salah satu mahasiswa prodi Produksi Media, mengutarakan bahwa kegiatan Master Class kali ini banyak memberikan banyak insight baginya. Ia mengatakan, “Saya mendapat banyak pengetahuan baru mengenai industri kreatif, khususnya yang bergelut di bidang media digital seperti YouTube dan musik. Saya berharap agar mahasiswa dari prodi lain juga dapat ikut dalam Master Class ini karena banyak manfaat yang akan mereka terima.”