Depok-Departemen Sosial Humaniora Terapan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) menggelar Workshop Creative Thinking “Berbagi Cerita Lewat Karya” pada Rabu (10/05/2023) lalu di Auditorium Vokasi UI. Kegiatan lokakarya tersebut menghadirkan Ario Anindito, Professional Comic Artist serta Maman Suherman, Pegiat Literasi dan Penulis. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi akademik dengan JNE yang merupakan mitra kerja sama Vokasi UI. Kegiatan lokakarya tersebut ditujukan kepada sivitas akademika Vokasi UI, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan.

Eri Palgunadi, Vice President Marketing JNE, turut hadir memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa saat ini kerja sama antara sebuah brand dengan kampus dapat terus meluas. “Salah satu program kerja sama yang dapat dibangun adalah brand masuk ke lingkungan kampus,” ujar Eri.

(Foto: Diskusi antara narasumber dengan peserta lokakarya Creative Thinking Berbagi Cerita Lewat Karya)

Saat ini, perkembangan teknologi kian canggih dengan kehadiran media sosial. Konten yang hadir semakin beragam, baik audio, visual, maupun keduanya secara bersamaan. Hal tersebut disampaikan Ario Anindito dalam lokakarya tersebut. Ario mengatakan, “Pembuatan sebuah konten perlu dibarengi dengan ide yang kreatif. Kini, konten yang dihasilkan seseorang dapat memiliki banyak benefit, baik engagement maupun materi.”

Ario Anindito merupakan seorang seniman komik profesional yang sudah berkarier di kancah internasional. Namanya mencuat di berbagai komik milik perusahaan DC dan Marvel sebagai ilustrator. Beberapa proyek yang dijalankan, di antaranya “Secret Empire”, “Star Wars: The High Republic”, “Star Wars: Obi-Wan”, “Atlantis Attack”, dan lainnya.

(Foto: Ario menceritakan pengalamannya menjadi seorang komikus)

Pada lokakarya tersebut, Ario memberikan sejumlah tip bagi audiens yang ingin mengembangkan imajinasinya ke dalam bentuk visual. “Dalam menciptakan sebuah karya diperlukan beberapa hal, seperti pesan yang ingin disampaikan, konsep yang matang, serta penyesuaian terhadap tren yang sedang berjalan,” ungkap Ario.

Senada dengan yang disampaikan Ario, Maman Suherman yang merupakan seorang penulis, menyampaikan pengalamannya dari sudut pandang konten tulisan. Menurutnya, terdapat beberapa kunci penulisan, yaitu 5R (Read, Research, Review, Recycle, dan Reflect) dan 5W+1H (Who, What, Why, When, Where, dan How).

(Foto: Maman menjelaskan kunci penulisan adalah 5R dan 5W+1H)

Maman mengatakan, “Ketika membuat sebuah tulisan, orisinalitas merupakan hal utama yang perlu diperhatikan. Tetapi, bukan berarti kita tidak boleh mencari referensi dari tulisan milik orang lain. Imajinasi atau ide dapat muncul apabila kita menggalinya melalui bacaan. Sehingga, membaca merupakan kunci utama dalam awal penulisan.”

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!