Depok-Situ Cisanti, atau yang juga dikenal sebagai Kilometer 0 Sungai Citarum, merupakan salah satu destinasi yang menjadi daya tarik wisata dari Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Tak hanya menawarkan keindahan alam, Situ Cisanti juga memiliki cerita sejarahnya sendiri. Selain Situ Cisanti, terdapat sejumlah titik potensi wisata lainnya yang dimiliki Desa Tarumajaya yaitu Bukit Paesan, Hutan Bongkor, TaWiDes (Taman Wisata Edukasi Desa), Pakawa (Paniisan Karuhun Wah Yang), Tugu Lima Helm, dan Curug Lodaya. Tiap kawasan wisata tersebut juga memiliki cerita sejarahnya masing-masing yang menjadi kekhasan dan keunggulan untuk digali dan diceritakan lebih lanjut.
Kekhasan dan keunggulan destinasi wisata tersebut mendorong tim pengabdian masyarakat Vokasi UI untuk memberikan pelatihan podcasting dan audio storytelling kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Cerdas Desa Tarumajaya sebagai upaya promosi melalui optimalisasi cerita sejarah dari tiap destinasi wisata. Saat ini, konten dalam format audio sedang menjadi medium baru dalam penyampaian informasi, utamanya di masa pandemi ini. Informasi yang didistribusikan melalui podcast sangat beragam, mulai dari berita, hiburan, edukasi, bahkan tourism/wisata. Latar belakang inilah yang menjadi ketertarikan tim pengabdi untuk berbagi keilmuan tentang bagaimana membuat podcast, khususnya yang bertemakan wisata sejarah.
“Seiring dengan perkembangan destinasi wisata tersebut, tentunya saya harus menyiapkan sarana-sarana media sosial yang bisa mempromosikan destinasi-destinasi wisata tersebut,” ujar Ahmad Iksan, Kepala Desa Tarumajaya yang sangat menyambut baik program pelatihan yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat Vokasi UI. Dengan sejumlah potensi destinasi wisata yang ada, tak dapat dipungkiri bahwa saat ini media sosial berperan penting dalam upaya promosi, termasuk untuk promosi wisata, khususnya wisata sejarah.
Pengmas ini dilaksanakan pada Sabtu (04/12) dan pelatihan dibagi dalam tiga sesi yang mencakup pengenalan hingga penguasaan praktik produksi podcast. Materi yang disampaikan meliputi pelatihan mengenai keterampilan Podcasting oleh dosen Penyiaran Multimedia Vokasi UI Peny Meliaty Hutabarat M.S.M dan materi terkait pengenalan Podcast oleh Melisa Bunga Altamira, M.Si. Kedua materi tersebut menjelaskan pentingnya keterampilan menulis, menyusun naskah secara natural, serta keterampilan bercerita (storytelling). Paparan materi kemudian ditutup dengan sesi praktik penguasaan produksi podcast yang disampaikan oleh tim mahasiswa UI, Rahmadiyanti Alivia (Vokasi UI), Khalisha Shafa Fawzya (FEB UI), dan Aulia Azzahra (Vokasi UI).
Salah satu peserta dalam pelatihan ini, Gus Kamajaya, menyatakan rasa senangnya dapat mengikuti pelatihan ini. Ia menyadari bahwa keterampilan yang dibagikan seperti menulis dan kemampuan storytelling yang belum dimiliki, sangat diperlukan dalam menyusun sebuah podcast yang menarik. “Terima kasih, kami telah diberikan ilmu baru terkait podcast ini dari tim Vokasi UI. Mohon terus dampingi kami sampai menjadi desa wisata berbasis digital,” ujarnya.
Program pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi UI dalam pembangunan negara melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat. Deni Danial Kesa, Ph.D, Manajer Sumber Daya Manusia, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Vokasi UI, sekaligus tim pengabdi. Menyampaikan bahwa Vokasi UI Bersama UI, berkomitmen untuk menghadirkan program-program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat dirasakan dan kemandiran dapat terbentuk. Desa Wisata Berbasis Digital adalah gagasan besar yang diturunkan kedalam program-program yang berkesinambungan.
“Pada tahun kedua pembinaan ini, Desa Tarumajaya ini telah tiba pada fase promosi sehingga podcast menjadi sala satu saluran promosi yang ingin dijadikan ciri khas bagi wilayah ini. Sebelumnya, pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) juga telah dilakukan. Memiliki dosen dan mahasiswa dengan beragam latar belakang bidang ilmu sehingga program dapat dilakukan dengan sinergi dan berkelanjutan. Adanya podcast ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam menciptakan promosi desa wisata berbasis digital,” kata Deni.
Senada dengan yang disampaikan Deni, “Podcast akan sangat efektif untuk menggugah minat wisatawan karena cerita disusun untuk membangun rasa ingin tahu yang lebih sehingga calon wisatawan terdorong untuk berkunjung dan merasakan pengalaman langsung. Podcast juga belum banyak digunakan oleh pengembang wisata sehingga akan menjadi keunggulan desa ini. Setelah pelatihan, masyarakat akan diberikan pendampingan dalam memproduksi Podcast Desa Tarumajaya sebagai wisata sejarah,” ujar Peny, ketua tim pengmas.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Ahmad selaku Kepala Desa Tarumajaya atas pelaksanaan pelatihan podcast dan audio storytelling yang dilaksanakan. “Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan pelatihan yang sudah diberikan kepada kami. Ini harus sejalan seirama ketika kami membangun, podcast pun harus membantu dan mendukung kami, tim kita juga harus siap semua mendukung program kami, agar masyarakat kita makin sejahtera, maju, dan mandiri,” kata Ahmad.