Depok-Selama lebih kurang empat bulan (Maret–Juni 2023), Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) diinisiasi oleh 79 sivitas akademikanya berpartisipasi mengumpulkan sebanyak 4.611 botol (73,19 kg) sampah botol plastik. Sampah botol plastik tersebut dikumpulkan dari Reverse Vending Machine (RVM) yang ada di Vokasi UI.
Gerakan mengumpulkan sampah plastik ini merupakan implementasi kerja sama antara Program Pendidikan Vokasi UI dan Plasticpay yang digagas sejak Maret 2023, didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI). Jumlah partisipan yang terlibat dalam kegiatan ini terus meningkat, sejalan dengan kesadaran akan pentingnya peran sivitas akademika dalam menjaga kelestarian lingkungan kampus.
(Foto: Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas), Program Pendidikan Vokasi UI, Deni Danial Kesa, MBA. Ph.D)
Menurut Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Pendidikan Vokasi UI, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D, yang juga merupakan Wakil Direktur Vokasi UI, gerakan ekonomi sirkular yang diinisiasi Vokasi UI merupakan pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah, memperpanjang umur produk, dan mengoptimalisasi sumber daya alam. Oleh karena itu, gerakan ini memerlukan kolaborasi antara produsen, konsumen, pemerintah, serta lembaga lain untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Untuk meningkatkan kesadaran sivitas akademika UI terkait pengelolaan sampah plastik, Tim Pengmas Program Pendidikan Vokasi UI mengadakan workshop bertajuk “Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa dan Tenant Kantin Vokasi UI dalam Pengelolaan Limbah Botol Plastik”. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Juni 2023 di Gedung VB Vokasi UI, menghadirkan beberapa narasumber, antara lain dosen Program Studi Bisnis Kreatif Vokasi UI, DKS Nugraha, M.Si., M.B.A.; dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Nia Murniati, S.K.M., M.K.M; serta perwakilan dari Unit Pelaksana Tenis (UPT) Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan (K3L) UI, Qanita Fauzia, S.K.M., M.K.K.K. dan Wulan Kusuma Wardani, S.K.M.
(Foto: Dosen Program Studi Bisnis Kreatif Vokasi UI, DKS Nugraha, M.Si., MBA.)
Dalam pemaparan narasumber, disebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun, dan sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang terbuang ke laut. Untuk mencegah hal tersebut, Vokasi UI menerapkan sistem pengelolaan berbasis platform digital. Sampah anorganik, terutama botol plastik, dapat dimasukkan ke dalam Reverse Vending Machine (RVM) yang tersedia, untuk ditukarkan menjadi poin yang dapat dikonversi sebagai uang digital.
Selain itu, dilakukan pula peninjauan terhadap pedagang di Kantin Vokasi yang meliputi kelengkapan alat pelindung diri (apron, penutup rambut, sarung tangan, dan lainnya), kebersihan (kebersihan dan sanitasi yang baik), hingga pengelolaan alat makan. Air limbah domestik yang dihasilkan pedagang kantin juga tidak bisa langsung dilepaskan sembarangan ke lingkungan. Pengolahan limbah harus dibedakan menjadi pengolahan primer, sekunder, dan tersier.
(Foto: Perwakilan dari UPT K3L UI)
Pengolahan primer diterapkan melalui penyaringan, grit chamber, pengendapan, dan pengapungan. Pengolahan sekunder dilakukan dengan menambahkan bakteri aerob dari hasil pengolahan primer. Sementara itu, pengolahan tersier dilakukan jika pada tahap primer dan sekunder masih ditemukan zat berbahaya bagi lingkungan.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyebut bahwa kegiatan pengmas tersebut merupakan bentuk upaya Vokasi UI dalam penerapan green campus. “Ini adalah langkah kami untuk mengajak masyarakat di lingkungan sekitar agar lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah plastik agar dapat dimanfaatkan kembali,” ujar Padang.