Depok-Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), melalui unit K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), serta Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, melaksanakan pelatihan penggunaan hidran gedung dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada Kamis (28/11/2024) lalu. Kegiatan yang turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 11, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, tersebut melibatkan unsur tenaga kependidikan, petugas keamanan, dan petugas kebersihan sebagai peserta, dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengurangi risiko bencana, termasuk menghadapi potensi kebakaran di lingkungan kampus. Pelatihan mencakup teori dan praktik penggunaan hidran gedung serta APAR, simulasi penanganan keadaan darurat, dan identifikasi risiko terkait kebakaran.

(Foto: Berbagai unit di lingkungan Vokasi UI melakukan pelatihan hidran dan APAR)

Penyelenggaraan pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi persentase implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Lingkungan Kampus (K3L) sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pelatihan ini memastikan bahwa seluruh personel yang terlibat memiliki kemampuan yang memadai dalam menangani situasi darurat, sehingga meningkatkan keamanan dan keselamatan seluruh sivitas akademika. Tak hanya itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat mendukung upaya pencegahan risiko lingkungan dengan memastikan sarana pemadam kebakaran, seperti APAR, terpelihara dengan baik, siap digunakan kapan saja, dan menggunakan bahan yang aman, serta ramah lingkungan.

(Foto: Sivitas akademika Vokasi UI melakukan pelatihan APAR)

Dalam prosedur K3L, pelatihan berkala menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan kampus yang berkelanjutan dan sesuai dengan standar keselamatan nasional maupun internasional. Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Vokasi UI, Priyanto, S.S., M.Hum., menyampaikan komitmen dan apresiasinya pada penyelenggaraan pelatihan tersebut. “Vokasi UI terus berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan kampus yang aman dan sehat. Kami terus memastikan seluruh prosedur keselamatan yang dimiliki telah memenuhi regulasi keselamatan kerja. Tak hanya itu, secara konsisten kami juga berupaya untuk terus menumbuhkan budaya sadar risiko dan tanggap bencana, yang secara langsung akan meningkatkan kualitas lingkungan kerja dan belajar,” kata Priyanto.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!