Depok-Program studi (prodi) Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), kembali menggelar kegiatan praktik lapangan bertajuk Java-Bali Overland (JBO) Tour 2025 pada 20-27 Juli 2025. Kegiatan yang diikuti oleh sebanyak 117 mahasiswa angkatan 2023 tersebut meliputi praktik langsung sebagai pemandu wisata (tour guide), perencana perjalanan, tour leader, hingga travel writer.
Sebagai salah satu program penciri khas prodi Manajemen Bisnis Pariwisata, kegiatan JBO juga menjadi bentuk konkret pelaksanaan pembelajaran vokasional yang menekankan praktik langsung di lapangan. Kegiatan ini turut melibatkan dosen sebagai pembimbing, yaitu Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par.; Mahadewi, S.Sos., M.M.; Febrian, M.Si.; Mochamad Fajar Akbar, S.ST.Par., M.Si.Par., dan Sri Suryani, M.M.
(Foto: Simbolis pemberian tempat sampah tiga pilah kepada Desa Wisata Candirejo)
Tidak hanya praktik akademik, mahasiswa dan dosen juga melaksanakan pengabdian masyarakat (pengmas) sebagai bagian dari tridarma perguruan tinggi. Pengmas tersebut dilaksanakan di tiga desa wisata, masing-masing dengan pendekatan tematik yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi lokal. Perjalanan pertama, Desa Wisata Cibuntu, Kuningan, para mahasiswa melakukan edukasi dan pelatihan terkait teknik fotografi, kebersihan dan sanitasi, pengemasan makanan dan cendera mata, implementasi Sapta Pesona, serta mitigasi bencana dalam konteks industri pariwisata.
Selanjutnya, Desa Wisata Candirejo, Magelang, pengmas mencakup pengelolaan wisata tanpa sampah, peningkatan pelayanan prima untuk menarik wisatawan, optimalisasi promosi melalui Search Engine Optimization (SEO), serta implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor pariwisata. Terakhir, Desa Wisata Penglipuran, Bali, kegiatan difokuskan pada pelatihan pembuatan konten media sosial dan pengelolaan website sebagai alat promosi destinasi wisata.
(Foto: Pelatihan kemasan dan produk UMKM untuk warga Desa Wisata Cibuntu)
Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par., menyampaikan, “Kegiatan JBO merupakan implementasi nyata dari pendidikan vokasional. Mahasiswa belajar sekaligus berperan sebagai pelaksana kegiatan, mulai dari praktik lapangan hingga menjadi narasumber saat pengabdian masyarakat.”
Senada dengan Auliya, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini sebagai cerminan kurikulum vokasional yang berbasis pengalaman. “Kurikulum vokasional di Vokasi UI dirancang untuk menjawab kebutuhan industri secara langsung melalui metode experiental learning. Kegiatan seperti JBO menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui pengabdian masyarakat di sektor pariwisata,” ujar Padang.
(Foto: Mahasiswa secara bergantian menjadi tour guide saat kegiatan JBO Tour 2025 berlangsung)
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan soft skill dan wawasan kewilayahan, terutama dalam konteks pengelolaan dan potensi pengembangan desa wisata di Indonesia. Salah satu mahasiswa, Adriano Ananta Pangaribuan, menyampaikan pengalamannya saat mengikuti JBO 2025. “Kegiatan ini bukan hanya menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga sangat bermakna karena kami dapat menerapkan teori yang kami pelajari di kelas. Mulai dari perencanaan perjalanan wisata, pelayanan prima, hingga strategi promosi digital secara langsung di lapangan. Selain itu, kami belajar beradaptasi, bekerja sama dalam tim, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat desa wisata yang sesungguhnya menjadi mitra strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan,” jelasnya.
Melalui pelaksanaan JBO 2025, Vokasi UI kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap terjun langsung ke dunia industri pariwisata dengan kompetensi yang aplikatif, kolaboratif, dan berdampak nyata.