Depok-Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), berhasil menorehkan prestasi di ajang International Youth Excursion (IYEN). Delegasi UI, Muhamad Ibrahim dari program studi (prodi) Administrasi Perkantoran meraih juara pertama kategori Best Project Innovation, serta Utsula Rasya Ghassani Rachman dari prodi Bisnis Kreatif, meraih peringkat ketiga kategori Best Project Innovation. Keduanya menghadirkan ide inovatif yang tidak hanya solutif tetapi juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam kompetisi ini, Ibrahim bersama tim menghadirkan proyek GoKils: Go Up Ur Skills, sebuah platform edukasi digital yang bertujuan meningkatkan keterampilan digital anak muda, terutama yang memiliki keterbatasan akses pendidikan dan pelatihan. Platform ini dirancang untuk memberikan akses pelatihan keterampilan digital yang lebih terjangkau, serta sebagai solusi bagi banyaknya pemuda Indonesia yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena keterampilan digital yang kurang memadai.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur pendidikan di beberapa daerah. Melalui pendekatan berbasis teknologi dan model bisnis yang inklusif, GoKils bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dan membuka peluang yang lebih luas di dunia kerja. “Banyak anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurangnya keterampilan digital. Pelatihan berkualitas seringkali mahal dan sulit diakses, terutama di daerah terpencil. GoKils hadir untuk menjembatani kesenjangan ini,” kata Ibrahim.

(Foto: Muhamad Ibrahim, mahasiswa prodi Administrasi Perkantoran)

Dari perspektif keberlanjutan, GoKils berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) 8, Decent Work and Economic Growth, khususnya target 8.6, yang bertujuan mengurangi jumlah pemuda yang tidak bekerja, berpendidikan, atau berlatih (Not in Education, Employment, or Training/NEET). Dengan pengembangan lebih lanjut, platform ini dapat membantu anak muda memperoleh keterampilan yang relevan dengan industri, meningkatkan peluang kerja, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Sementara itu, Utsula membawakan sebuah ide yang berangkat dari perhatiannya terhadap banyaknya anak muda yang ingin berwirausaha tetapi kesulitan memulainya. Utsula menciptakan konsep aplikasi yang menghubungkan calon pebisnis muda dengan berbagai waralaba yang sudah mapan, sehingga mereka bisa memulai usaha tanpa harus melewati proses yang rumit. Inspirasi ini datang dari pengamatannya terhadap banyak orang yang kesulitan dalam memulai bisnis serta banyaknya waralaba yang beroperasi di berbagai daerah.

Utsula menegaskan bahwa proyeknya memiliki kontribusi signifikan terhadap SDGs, terutama SDGs 8 (Decent Work and Economic Growth) dan SDGs 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure). Jika diimplementasikan lebih luas, inovasi ini berpotensi mengurangi angka pengangguran serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kewirausahaan.

(Foto: Utsula Rasya Ghassani Rachman, mahasiswa prodi Bisnis Kreatif)

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengungkapkan bahwa keberhasilan mahasiswa ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi mampu mencetak inovator muda yang unggul dan siap terjun ke dunia industri serta memberikan impact positif bagi masyarakat. Melalui solusi berbasis teknologi dan bisnis yang dikembangkan, ini menunjukkan bagaimana inovasi dapat memperkuat perekonomian dan membuka peluang baru bagi banyak orang, besar harapan generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa perubahan yang nyata dan berkelanjutan.

IYEN sendiri merupakan program internasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi terhadap tantangan global. Dalam acara ini, para peserta tidak hanya berkompetisi dalam inovasi, tetapi juga berdiskusi, mengikuti seminar, serta memperluas wawasan mereka mengenai berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi dunia saat ini.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!