Depok-Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) kembali menggiatkan partisipasi mahasiswanya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, sebuah inisiatif nasional dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, kreativitas, dan inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang keilmuan.

PKM merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang memberikan skema pendanaan hingga lebih dari Rp10 juta, serta insentif tambahan bagi proposal terpilih. Melalui semangat Kreatif, Inovatif, Solutif, dan Inspiratif (K.I.S.I), program ini mengajak mahasiswa untuk menghasilkan karya yang aplikatif melalui kegiatan ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, kewirausahaan, hingga karya tulis ilmiah. Hal tersebut disampaikan Imam Sarif Hidayat, A.Md.A.P.K., saat kegiatan Training of Trainer (ToT) Mentor 5.0: Cakap Digital, Kuat Empati, Siap Kolaborasi, yang diselenggarakan Vokasi UI pada Selasa (15/07/2025).

(Foto: Imam menjelaskan mengenai Program Kreativitas Mahasiswa)

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyatakan bahwa partisipasi dalam PKM menjadi langkah strategis Vokasi UI dalam mendukung kesehatan intelektual dan mental positif para mahasiswa. “Melalui PKM, mahasiswa tidak hanya dilatih untuk berpikir kritis dan inovatif, tetapi juga diasah dalam kemampuan memecahkan masalah nyata di masyarakat. Langkah ini menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi profesional vokasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi,” ujar Padang. Salah satu target Vokasi UI melalui PKM adalah meningkatkan jumlah proposal yang lolos pendanaan dan mencetak banyak finalis di tingkat nasional.

PKM 2025 terdiri atas delapan skema pendanaan, antara lain PKM Riset Eksakta (PKM-RE), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), dan lainnya, serta dua skema insentif, yakni PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT), dan PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI). Tahun ini, terdapat pula fokus tematik seperti ketahanan pangan, energi, kesehatan, pendidikan, pelestarian lingkungan, hingga kesetaraan gender. “Ide luar biasa seringkali berangkat dari masalah sederhana di sekitar kita. Mahasiswa perlu jeli, reflektif, dan peka terhadap lingkungan,” ungkap Imam dalam sesi sosialisasi.

(Foto: Pemaparan mengenai PKM Tematik 2025 bagi para mentor)

PKM bukan hanya kompetisi akademik, melainkan juga sarana membangun portofolio unggulan mahasiswa. Peserta yang lolos hingga tingkat nasional dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) berkesempatan memperoleh sertifikat, hadiah, serta membuka jalan menuju beasiswa prestisius seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). “PKM adalah pengalaman yang sangat berharga, tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga memperkuat kemampuan kerja sama dan kepemimpinan. Tentu, pada saat kegiatan orientasi mahasiswa baru, kami akan merekomendasikan mereka untuk mengikuti PKM guna menjadikan wadah tersebut sebagai kesempatan nyata untuk mengembangkan diri sejak dini,” ungkap Rian Fathin, salah satu peserta yang merupakan mentor bagi mahasiswa baru angkatan 2025.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!