Depok-Advertising Week Festival Universitas Indonesia (AWF UI) 2025 yang merupakan event tahunan yang diadakan program studi (prodi) Periklanan Kreatif, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), sukses digelar pada Rabu (14/05/2025) di Auditorium Vokasi UI dan Sabtu (17/05/2025) di Balai Purnomo UI. Acara yang digelar keempat kalinya ini hadir menjadi ruang untuk mengedukasi, menginspirasi, dan memberdayakan generasi muda di industri kreatif. Melalui talkshow, workshop, dan kompetisi, peserta diperkenalkan pada strategi kreatif dan teknologi terbaru yang relevan dengan kebutuhan industri periklanan saat ini dan potensi tren di masa mendatang.

Deni Danial Kesa, M.B.A., Ph.D, Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Vokasi UI, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa generasi muda di industri kreatif harus bersiap agar tidak kalah oleh kecerdasan buatan (AI). “Kreativitas dan teknologi harus dipadukan. Meskipun AI bisa menciptakan karya kreatif, tetapi sentuhan manusia tetap tak tergantikan. Melalui kegiatan ini kami berharap generasi muda Indonesia yang penuh talenta dapat menuangkan ide dan inovasi yang mereka miliki guna berkontribusi dan siap bersaing di industri kreatif,” ujar Deni.

(Foto: Cecep Rukendi, S.Sos., M.B.A., Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, saat memberikan sambutan pada AWF UI 2025)

Pada kesempatan tersebut turut hadir Cecep Rukendi, S.Sos., M.B.A., Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, memberikan pandangan strategis tentang pentingnya transformasi struktural menuju ekonomi kreatif. Cecep mengatakan, “Dalam membangun ekonomi yang produktif dan berdaya saing, hasil karya dan inovasi dalam negeri juga harus mampu diekspor dan diakui secara global. Berbagai karya film yang tampil di banyak festival tingkat internasional menunjukkan kemampuan bangsa dalam menghasilkan karya berkualitas tinggi yang disukai, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga berusaha memasuki pasar luar negeri. Hal ini juga menjadi bukti bahwa film dapat menjadi alat diplomasi budaya yang sangat efektif.”

Lebih lanjut, Cecep menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem ekonomi kreatif yang disebut sebagai hexahelix, mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas, pelaku bisnis, media, hingga masyarakat. Cecep juga menyoroti lima rantai nilai ekonomi kreatif, yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi yang harus dioptimalkan bersama. Pemerintah saat ini telah mendukung ekraf dengan berbagai program unggulan seperti Ekraf Data, Talenta Ekraf, Pasar Ekraf, hingga Dana Ekraf.

(Foto: Salah satu rangkaian acara pada AWF UI 2025, yaitu sesi diskusi dengan pakar di dunia industri kreatif)

AWF UI 2025 turut menghadirkan beragam tokoh penting di industri periklanan untuk membagikan pengalaman menarik mereka, yaitu Selliane Halia Ishak, Direktur Periklanan, Kementerian Ekonomi Kreatif; Janoe Arijanto, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I); Ricky Pesik, Komisaris Utama Indonesia Tourism Development Corporation; Jesslyn Dorothea, CEO Convertinc Digital Marketing Agency; Muhammad Faisal, Penasehat Riset Senior, Youth Laboratory Indonesia; Laila Chairy, Direktur Operasional Adlab Universitas Indonesia; Sandru Emil, CEO Ambilhati; dan Meisya Sallwa, Influencer, Penulis Buku. Acara ini juga ramai dihadiri siswa hingga mahasiswa dari berbagai sekolah serta perguruan tinggi di Indonesia dan mencapai lebih dari seribu peserta.

(Foto: Sejumlah produk kreatif yang dipamerkan pada kegiatan AWF UI 2025)

Tak hanya itu, AWF UI 2025 juga memberikan penghargaan kepada berbagai local creative talent dan content creator, misalnya Podcast Malam Kliwon pada kategori Podcast Narrative Terbaik dan Si Creative pada kategori content creator Entertainment Terbaik. Melalui penghargaan ini, AWF UI 2025 berupaya mengapresiasi brand dan kreator muda yang memiliki nilai, pesan yang kuat, serta cara unik dalam menyampaikan kampanyenya, agar menjadi inspirasi bagi generasi muda maupun pelaku industri kreatif lainnya.

Keberhasilan sektor ekonomi kreatif bukan milik perorangan atau lembaga semata, melainkan hasil sinergi berbagai pihak. Melalui semangat kolaborasi antara UI melalui AWF UI dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif RI diharapkan dapat menguatkan ekosistem industri kreatif di Indonesia agar terus maju dan mampu bersaing di pasar global.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!