Depok-Transformasi teknologi di dunia pariwisata bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar pelaku industri pariwisata bisa bertahan, bersaing, dan memenuhi ekspektasi wisatawan modern yang semakin digital dan sadar teknologi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada April 2024, tercatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 1,07 juta, meningkat 23,23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Melihat tingginya angka tersebut, teknologi digital berperan penting dalam perkembangan pariwisata Indonesia. Pemanfaatan teknologi seperti aplikasi mobile, sistem pemesanan online, dan media sosial mempermudah wisatawan dalam merencanakan dan menikmati perjalanan mereka. Sehingga, integrasi teknologi dalam sektor pariwisata Indonesia tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi data, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan dan memperkuat daya saing industri pariwisata nasional.

Hal tersebut disampaikan Reza Permadi, Direktur Operasional PT Atourin Teknologi Nusantara, pada kuliah dosen tamu yang diselenggarakan program studi (prodi) Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (19/03/2025). Pada kesempatan tersebut, Reza membahas berbagai teknologi tepat guna di luar platform media sosial yang dapat memperkuat konektivitas antara wisatawan dan destinasi wisata yang dituju. Misalnya, peta digital dan navigasi menggunakan Google Maps atau Waze; kecerdasan buatan (AI) dan chatbot menggunakan Tripadvisor atau Atourin; atau pelayanan menggunakan software seperti Amadeus dan booking.com.

(Foto: Reza menjelaskan tentang ekosistem digital di industri pariwisata)

Di samping itu, terdapat sejumlah dampak yang ditimbulkan dari adanya teknologi di industri pariwisata. Reza mengatakan, “Kelebihannya adalah kemudahan akses informasi dan pemesanan; pengalaman wisata yang lebih kaya dan interaktif; serta efisiensi bisnis dan peluang ekonomi baru. Sedangkan, tantangan yang muncul, misalnya risiko overtourism akibat popularitas di media online; keamanan data wisatawan; hingga dampak lingkungan dari infrastruktur digital. Sehingga, pemanfaatan teknologi di industri pariwisata perlu kita lakukan secara bijak.”

Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Anisatul Auliya, S.ST.Par., M.Par., mengatakan bahwa teknologi memainkan peran penting dalam memudahkan wisatawan. Berbagai inovasi seperti AI, Augmented Reality (AR)/Virtual Reality (VR), Internet of Things (IoT), dan blockchain membawa perubahan besar dalam industri. “Melalui kuliah dosen tamu ini mahasiswa akan mempelajari peran teknologi di industri pariwisata. Penting bagi pelaku industri pariwisata tetap menyeimbangkan antara teknologi dan keberlanjutan destinasi wisata. Semoga para mahasiswa mendapatkan bekal yang insightful agar diimplementasikan nantinya saat terjun di industri pariwisata, baik saat magang maupun setelah lulus dari Vokasi UI,” tutup Auliya.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!