Depok-Dosen dan mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Desa Wisata Cibuntu, Kuningan, pada Minggu (20/07/2025). Kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat desa dengan fokus pada Sapta Pesona, yaitu tujuh nilai penting dalam pariwisata nasional: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.

Inisiatif ini dilatarbelakangi data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2023) yang menunjukkan 80% desa wisata di Indonesia masih membutuhkan dukungan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur. Desa Wisata Cibuntu dipilih karena rekam jejaknya yang mumpuni, seperti penghargaan ASEAN Community Based Tourism Awards 2016 (peringkat 5) dan masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Desa ini dikenal kuat berkat komunitasnya dan daya tarik alam, termasuk situs purbakala, mata air, kampung domba, dan homestay yang dikelola masyarakat.

Salah satu kegiatan pengmas yang dilakukan adalah peresmian plang Sapta Pesona yang menjadi simbol internalisasi tujuh nilai utama pariwisata nasional, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan. Kehadiran plang ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus pemacu masyarakat untuk mempertahankan kualitas pengalaman wisata yang berkesan.

(Foto: Simbolisasi pemberian plang Sapta Pesona kepada Desa Wisata Cibuntu)

Kehadiran para mahasiswa dan dosen di Desa Wisata Cibuntu adalah memberikan pelatihan fotografi wisata untuk pemuda dan pelaku UMKM, mendorong promosi digital berbasis kearifan lokal, serta peningkatan kualitas kemasan produk lokal untuk meningkatkan daya saing pasar. Selain itu, mereka juga memperkenalkan pengetahuan pengadaan jalur evakuasi dan papan penanda bencana sebagai upaya membangun desa tangguh bencana, penerapan sanitasi dan kebersihan di fasilitas publik, serta integrasi nilai Sapta Pesona dalam pelayanan wisata sehari-hari oleh warga.

Menurut Anisatul Auliya, SST.Par., M.Par., salah satu dosen pengabdi, kolaborasi dan pendekatan partisipatif sangatlah penting. “Kami tidak sekadar datang dan memberi pelatihan, tetapi juga mendengarkan kebutuhan mereka. Kami ingin menumbuhkan rasa kepemilikan agar potensi wisata ini berkelanjutan,” ungkapnya.

Sekretaris Desa Wisata Cibuntu, Ibnu, menyambut baik kegiatan ini. “Selain daya tarik wisata, keramahan dan pelayanan kami diharapkan bisa memberi kesan positif. Kami berharap wisatawan membawa pulang kenangan indah dan ingin kembali lagi,” katanya.

Kegiatan pengmas ini adalah bagian dari rangkaian rutin “Java Bali Overland Tour (JBO) 2025” yang diselenggarakan Prodi Manajemen Bisnis Pariwisata. Melalui sinergi antara pendidikan vokasional dan pemberdayaan masyarakat, Vokasi UI berharap Desa Cibuntu terus berkembang sebagai destinasi unggulan berbasis komunitas, sambil tetap menjaga keaslian budaya dan kelestarian lingkungannya.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!