Depok-Program studi (prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), kembali menyelenggarakan MasterClass dan lokakarya pada Kamis (03/10/2024). Bertajuk “Beyond the Screen: Reinventing Digital Advertising Through Innovation”, kegiatan tersebut menghadirkan berbagai praktisi, yaitu Maulan Arfi, Head of Gamification and New Business Vidio; Wafa Taftazani, Founder Upbanx; Chetan Shetty, Managing Director McCann Worldgroup; dan Adinda Tri Wardhani, Managing Editor Fimela. Acara ini terbuka untuk umum dan dihadiri berbagai sekolah menengah, termasuk SMAN 71 Jakarta, SMK Taman Siswa 1 Jakarta, SMAN Al-Azhar 19 Jakarta, dan lainnya.
Sesi pertama diawali oleh Adinda Tri Wardhani yang membawakan materi Digital Storytelling in Fashion: How Brands Craft Their Identity Online. Adinda mengatakan bahwa digital storytelling memiliki peran penting dalam industri fesyen karena membantu menciptakan hubungan emosional antara konsumen dan brand. Tidak hanya sekadar menjual produk, storytelling memungkinkan konsumen merasa terhubung dengan cerita di balik produk tersebut, serta memberikan nilai lebih dari sekadar kepemilikan barang.
(Foto: Sesi talkshow dengan Adinda Tri Wardhani, Managing Editor Fimela, seputar digital storytelling di dunia fesyen)
“Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi platform penting bagi fashion brand untuk menguji produk dan mendapatkan wawasan mengenai preferensi konsumen. Melalui interaksi di media sosial, brand dapat meluncurkan produk dengan pilihan warna atau model yang berbeda dan mengevaluasi respons konsumen sebelum melakukan produksi. Selain itu, cerita di balik produk dapat menyebar dengan cepat di media sosial, menciptakan daya tarik emosional, dan meningkatkan kemungkinan brand menjadi tren di kalangan konsumen,” ungkap Adinda.
Adinda menambahkan bahwa teknologi AR dan VR turut berperan dalam industri fesyen. AR memungkinkan konsumen mencoba produk secara virtual, seperti melihat warna atau model tertentu yang sesuai dengan tubuh konsumen sebelum membeli. Sementara itu, VR memberikan pengalaman belanja yang lebih realistis dan membantu mengurangi biaya produksi melalui pembuatan prototipe digital.
Selanjutnya, Maulan Arfi menyampaikan materi Gamification for Advertising. Pada kesempatan tersebut, Arfi menjelaskan gamifikasi, manfaatnya, serta berbagai elemen di dalamnya. Arfi juga memberikan studi kasus dari Vidio melalui fitur Vidio Quiz dan Vidio Arcade, NYT, dan Livin’ by Mandiri. Arfi mengatakan bahwa gamifikasi yang merupakan salah satu strategi pemasaran mengombinasikan berbagai elemen gim ke dalam engagement secara langsung dari konsumen terhadap brand atau produk. Arfi mengatakan, “Beberapa keuntungan dari penggunaan gamifikasi dalam pemasaran adalah meningkatkan engagement, pengumpulan data, koneksi secara emosional terhadap konsumen, hingga social sharing dari konsumen.”
(Foto: Pemaparan oleh Chetan Shetty, Managing Director McCann Worldgroup, terkait pemasaran digital)
Chetan Shetty memberikan materi seputar Creativity in Digital Marketing. Chetan menekankan pentingnya atensi sebagai mata uang yang bisa dikelola, seperti waktu, energi, dan uang. Chetan membahas cara mendapatkan dan mempertahankan perhatian konsumen dengan kreativitas yang melampaui ekspektasi. Beberapa iklan, seperti Heinz, Head & Shoulders, KFC, Grab, Burger King, Kopiko, Tolak Angin, dan Cadbury, ditunjukkan kepada audiens sebagai contoh pemasaran. “Tawarkan kepada konsumen sesuatu yang bahkan tidak pernah mereka bayangkan. Sehingga, brand akan memenangkan perhatian dan cinta konsumen,” ujar Chetan.
Terakhir, Wafa Taftazani menjelaskan AI for Event & Promotion dengan menyebutkan sepuluh tools AI yang sering digunakan, serta kegunaan masing-masing dalam sebuah acara maupun promosi. Beberapa tools tersebut adalah Google Ads Smart Bidding, Dynamic Yield, The Trade Desk, UpThinx, Adverity, Medallia, Salesloft, AdRoll, Pinterest, dan Meta/Facebook Business. Wafa mengatakan, “AI telah mengubah periklanan secara signifikan dengan memungkinkan kampanye yang lebih efisien, tertarget, dan dipersonalisasi. Adanya berbagai tools tersebut membantu sebuah brand dalam melakukan pemasaran.”
Brand dapat memanfaatkan tools tersebut, seperti menargetkan audiens dan segmentasinya melalui Google Ads Smart Bidding, membuat konten dan rekomendasi yang dipersonalisasi menggunakan Dynamic Yield. Kemudian, iklan terprogram dengan The Trade Desk, pengembangan iklan kreatif dengan UpThinx, prediksi analytics dan insight menggunakan Adverity. Selanjutnya, Medallia digunakan untuk menganalisis sentimen, Salesloft untuk chatbot dan obrolan dengan AI, AdRoll untuk optimalisasi performa dan pengeluaran iklan, Pinterest sebagai mesin pencarian melalui suara dan gambar, serta Meta/Facebook Buesinesss untuk penempatan iklan yang dinamis.
(Foto: Sesi workshop siswa SMA yang didampingi mahasiswa Produksi Media)
Setelah sesi MasterClass, acara dilanjutkan dengan lokakarya interaktif dengan mengajak peserta, khususnya siswa sekolah menengah, untuk mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari. Peserta dibagi menjadi empat kelompok dan diberikan waktu 40-45 menit untuk menyusun pitch deck kampanye produk Fresh Boost dengan tujuan meningkatkan kesadaran produk tersebut. Rafy, salah satu siswa SMA Al-Azhar 19, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru baginya dalam mempelajari pemasaran yang begitu kompleks. “Adanya sesi MasterClass dan lokakarya dengan membuat pitch deck kampanye membuat kami lebih memahami cara kerja dunia industri periklanan. Selain itu, bimbingan dari kakak-kakak mahasiswa juga memberikan pemahaman yang mudah dimengerti saat membuat pitch deck tersebut,” ungkap Rafy.
Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., mengatakan bahwa kegiatan MasterClass yang diselenggarakan prodi Produksi Media secara berkala tersebut menjadi wadah pembelajaran, bukan hanya bagi mahasiswa, melainkan juga masyarakat secara langsung. “Kami berupaya untuk memberikan ilmu-ilmu yang relevan dengan industri kreatif saat ini dan menyasar kepada generasi z dan alfa, seperti siswa SMA. Sehingga, ilmu yang mereka pelajari di sini diharapkan dapat diperdalam dan bekal di masa depan,” tutup Rangga.