Depok-Human Computer Interaction & Creative Technology (HCI-CT) merupakan disiplin yang mengkaji interaksi antara manusia dan teknologi komputer, termasuk desain, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna. Di era digital yang berkembang pesat saat ini, HCI-CT memegang peran krusial dalam memastikan bahwa teknologi dapat digunakan oleh penggunanya secara efektif, efisien, dan memuaskan.

Melihat fenomena tersebut, program studi (prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan sebuah konsentrasi yang berfokus pada pengembangan HCI-CT. Salah satunya melalui penciptaan Society for People-centric Interaction and Computer Excellence (SPICE), sebagai sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menjadikan pusat unggulan dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi interaktif dan kreatif.

SPICE yang dibangun dalam bentuk studio mini akan menghasilkan proyek-proyek berbasis teknologi karya mahasiswa yang berfokus pada peningkatan interaksi antara manusia dan komputer untuk diterapkan langsung kepada masyarakat luas. Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., mengatakan bahwa SPICE akan memberikan pengalaman pembelajaran yang berfokus pada beberapa bidang, seperti desain antarmuka pengguna (UI), pengalaman pengguna (UX), pengembangan software dan chatbot, kecerdasaan buatan, teknologi Web-3, dan Augmented Reality (AR) & Virtual Reality (VR), serta rekayasa data (data engineering).

“Banyaknya bidang teknologi yang dipelajari dalam konsentrasi HCI-CT tersebut, SPICE akan mengembangkan pengembangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, penerapan teknologi kecerdasan buatan yang etis dan bermanfaat, serta eksplorasi media baru yang kreatif dan inspiratif,” ujar Rangga.

Lebih lanjut ia mengatakan, beberapa mata kuliah yang diajarkan pada konsentrasi HCI-CT tersebut pun beragam, mulai dari Front-End Engineering untuk mendalami pengembangan antarmuka pengguna; Chatbot Programming dan Development yang berfokus pada perancangan chatbot interaktif; Machine Learning, yang mengintegrasikan teknologi canggih dengan inovasi Web-3; Pemrograman yang berorientasi pada pengelolaan dan pemrosesan data; dan lainnya.

Adapun, Rangga menyebutkan sejumlah praktisi industri yang turut berkontribusi menjadi pengajar. Di antaranya, stream UI-UX, Dr. Eunice Sari dan Micho Gunawan, M.M., yang memfasilitasi pembelajaran desain interaksi. Kemudian, stream AR dan VR, diajar oleh Stephen Ng, MIM., MITR., MIR. dan Alexander Tendo A., M.A.B. Sementara itu, bidang programming diisi oleh Jasson Harsojo, M.M., serta pada stream Web-3 yang berbagi wawasan terkait teknologi mutakhir diberikan Wafa Taftazani, M.B.A.

“Selain itu, masih banyak dosen lainnya yang berkontribusi pada konsentrasi HCI-CT ini. Kami berupaya untuk memberikan pengajar terbaik dari berbagai industri HCI-CT agar mahasiswa mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Rangga.

(Foto: Aktivitas benchmarking ke Microsoft Indonesia yang dilakukan mahasiswa Produksi Media dalam rangka pengembangan laboratorium)

Ia menambahkan, SPICE hadir dengan visi besar untuk menjadi penghubung teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pada 2024, SPICE berhasil menjadi salah satu penerima hibah kewirausahaan oleh Direktorat Kemahasiswaan UI. Pendanaan hibah ini merupakan bagian dari upaya strategis SPICE untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadirkan inovasi yang memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat.

Selain itu, dukungan ini juga diarahkan untuk memperkuat infrastruktur teknologi, mengembangkan tim yang kompeten, dan membangun kemitraan strategis yang kokoh, guna memastikan keberlanjutan produk dan layanan yang SPICE kembangkan di masa depan. Dalam perjalanannya, SPICE telah menciptakan beberapa produk yang berfokus pada aplikasi web dan mobile agar dirancang sesuai kebutuhan klien. Di antaranya, Cookpad (platform daring yang menyediakan beragam resep, tip memasak, dan komunitas berbagi pengalaman kuliner); Konsul-in Aja (platform digital untuk berkonsultasi masalah kesehatan dengan psikolog profesional); dan Garments Sustainable atau Garstable (toko thrift daring sejumlah pakaian bekas, vintage, dan sejenisnya).

“Guna mengembangkan kompetensi di bidang tersebut, mereka akan terus meningkatkan kemampuan melalui berbagai kursus maupun pembelajaran di industri. Beberapa perusahaan yang telah dijadikan lokasi company visit, antara lain Google, Microsoft, WIR Group, IBM Indonesia, dan lainnya. Adanya SPICE ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi secara nyata kepada masyarakat, mengingat era digital saat ini tidak dapat terlepas dari kolaborasi antara manusia dan komputer. Sehingga, kompetensi di bidang HCI-CT ini akan sangat dibutuhkan di industri masa kini maupun masa mendatang,” ujar Rangga.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!