Depok-Himpunan Mahasiswa Hubungan Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (HM VOKHUM UI) kembali menunjukkan kontribusi nyata terhadap masyarakat melalui kegiatan PRESENT X PREFER 2024 yang diselenggarakan hari Sabtu (28/09/2024) lalu. Acara yang diadakan di Panti Sosial Tunanetra Bina Cahaya Bathin, Jakarta Timur ini mengusung tema “Trash to Treasure”, yaitu mengolah sampah menjadi barang yang bernilai.

(Foto: Penyediaan tempat sampah yang diberikan HM VOKHUM UI kepada Panti Sosial Tunanetra Bina Cahaya Bathin)

Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat, Mareta Maulidiyanti, S.Sos., M.M., mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa program studi Hubungan Masyarakat tersebut, merupakan salah satu langkah bagi mereka untuk terjun langsung di masyarakat. Berbekal menekankan pentingnya kampanye penerapan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace), Mareta menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat di Indonesia tentang pengolahan sampah. “Kami ingin menunjukkan bahwa sampah berpeluang menjadi barang yang berguna dan layak digunakan. Tak hanya itu, kehadiran mahasiswa juga menjadi wadah untuk mempelajari bahasa isyarat bersama teman-teman di sini. Jadi, kita bisa saling belajar,” ujar Mareta.

Selain itu, Husein, Juru Komunitas Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dan Pengurus Panti Sosial Bina Cahaya Bathin, turut memberikan apresiasi dan menyoroti nilai kolaborasi ini untuk meningkatkan kesadaran lingkungan anak-anak dalam sambutannya. “Kami menyambut dengan hangat kedatangan HM VOKHUM UI, kami juga sepakat bahwa program PRESENT X PREFER ini mendidik dan berdampak positif bagi masyarakat,” ucap Husein.

(Foto: Suasana kegiatan sosial yang dilakukan mahasiswa prodi Hubungan Masyarakat di panti sosial tunanetra)

Anak-anak tunawicara dan tunarungu turut serta berpartisipasi aktif dalam memelihara lingkungan sekitarnya. Keterlibatan anak-anak penyandang disabilitas ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 10 tentang upaya mengurangi ketimpangan. Dalam acara ini, mereka dibekali pengertian dasar mengenai sampah berdasarkan jenisnya, yaitu organik (basah dan kering), anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3). Materi ini disampaikan melalui penggunaan bahasa isyarat dan alat bantu visual dengan melibatkan Komunitas Bisindo sebagai pihak terjemah bahasa isyarat.

Anak-anak panti juga diajak untuk melakukan suatu permainan. Mereka diminta untuk mengelompokkan sampah berdasarkan jenis-jenisnya yaitu, organik dan anorganik. Memasuki sesi special activity, anak-anak diajak untuk menuangkan keterampilan mereka dengan mengolah kembali botol minuman bekas menjadi tempat pensil lucu dan menggemaskan sesuai kreativitas masing-masing. Sesi ini sangat interaktif, sehingga dapat membangkitkan suasana hati dan semangat mereka di siang hari itu.

(Foto: Proses pembuatan karya kreatif oleh anak-anak panti sosial tunanetra yang didampingi mahasiswa prodi Hubungan Masyarakat)

Husein menambahkan, “Berkat program ini, anak-anak bisa mempelajari hal yang tidak diajarkan di sekolah dengan cara yang unik dan menyenangkan. Kami bisa melihat potensi berupa kreativitas yang timbul dalam diri anak-anak.” Mereka juga berharap agar program ini dapat memotivasi diri untuk mencari alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan dapat diterapkan kembali dengan inovasi baru di masa depan.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!