Depok-Program studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) mengadakan serial webinar bertajuk Master Class Produksi Media pada Jumat (4/3/2022). Master Class sebagai program webinar rutin dari program studi Produksi Media membahas seputar produksi karya yang menjunjung kejernihan gagasan, tema, kualitas teknis, estetika, serta profesionalisme dalam industri kreatif.

Untuk mengawali serial webinar tersebut, program studi Produksi Media mengangkat tema Edisi Bulan Film Nasional, dengan mengundang Film Director dan Creative Director kenamaan Indonesia, Riri Riza, sebagai narasumber. Ia dikenal sebagai sutradara andal dengan produksi seperti film Petualangan Sherina (2000), Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Sang Pemimpi (2009), Humba Dreams (2019), Paranoia (2021), dan lainnya.

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wisesa, M.I.Kom., CICS, ini turut dihadiri oleh Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI; Hardika Widi Satria, S.Hum., M.Si., Sekretaris Departemen Sosial Humaniora Terapan; para dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Riri Riza mengatakan bahwa film merupakan salah satu media yang dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat umum. “Film adalah sebuah karya yang utuh, dimana semua emosi masyarakat dapat digambarkan dalam satu periode waktu dengan penggambaran melalui audio visual. Salah satu modal penting yang diperlukan dalam kejernihan gagasan atau ide dalam pembuatan film adalah pendidikan. Melalui pendidikan, kita terdorong untuk mempelajari identitas diri dan bangsa kita, sehingga gagasan yang kita buat dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” jelas Riri.

(Foto: Diskusi tentang film bersama Riri Riza dalam Master Class Produksi Media)

Perkembangan industri perfilman di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang pesat. Mulai banyak sutradara, penulis skenario, dan produser perempuan yang mulai menunjukkan eksistensinya di kancah perfilman Indonesia, seperti Kamila Andini (sutradara film Yuni (2021), Mountain Song (2019), Sekar (2018), dan lainnya); Gina S. Noer (penulis skenario film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022), Keluarga Cemara (2019), Dua Garis Biru (2019), dan lainnya); juga produser perempuan ternama yang sudah lama bergelut di dunia perfilman Indonesia seperti Mira Lesmana (produser film Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Laskar Pelangi (2008), Bebas (2019), dan lainnya); serta Shanty Harmayn (produser film Garuda di Dadaku (2009), Sang Penari (2011), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan lainnya).

Selanjutnya, Riri menjelaskan bahwa dalam pembuatan atau produksi sebuah karya, khususnya film, hal yang patut diperhatikan adalah orisinalitas. “Untuk membuat film yang dapat berdampak bagi masyarakat, perlu orisinalitas yang menunjukkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Tentunya, orisinalitas tersebut juga perlu dibarengi dengan pangsa pasar global yang luas,” ujarnya.

(Foto: Pemberian sertifikat resmi kuliah umum kepada Riri Riza oleh Ketua Program Studi Produksi Media)

“Film Indonesia merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Saya berharap para mahasiswa maupun peminat film dapat terus mendukung kelestarian, kehadiran, dan perkembangan perfilman Indonesia, bukan hanya menontonnya, tetapi juga mendiskusikan dan memproduksi film tersebut,” tutup Riri.

Selengkapnya:

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!