Depok-Program studi (prodi) Magister Terapan Industri Kreatif, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menjadi tuan rumah kegiatan Penandatanganan Akta Pendirian dan Rapat Kerja Konsorsium Perguruan Tinggi Ekonomi Kreatif (KPT Ekraf). Acara ini menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia yang berdaya saing global.
Kegiatan yang berlangsung di Magister Terapan Industri Kreatif Vokasi UI, dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perguruan tinggi anggota konsorsium, yakni Institusi Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung, LaSalle College Jakarta, Telkom University, Universitas Katolik Parahyangan, Institut Kesenian Jakarta, Presiden University, dan Universitas Indonesia.
KPT Ekraf dibentuk sebagai wadah kolaborasi antarperguruan tinggi untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan, penelitian, dan industri kreatif nasional. Dalam laporan pembukaannya, Dr. Dewi Kartika Sari, S.E., Ak., M.S.Ak., CA., selaku Ketua Umum Pengurus KPT Ekraf, menjelaskan bahwa konsorsium ini lahir dari inisiatif bersama sejak awal 2025 dan kini resmi memiliki akta pendirian yang terdaftar di Kementerian Hukum dengan nama Pengelola Pendidikan Ekonomi Kreatif Indonesia. Ika mengatakan, “Konsorsium ini menjadi ruang bagi perguruan tinggi untuk saling berbagi keunggulan, memperkuat jejaring riset, serta memperluas dampak inovasi dan karya kreatif yang dihasilkan sivitas akademika. Kami berharap agar perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional.”
 (Foto: Dr. Dewi Kartika Sari, S.E., Ak., M.S.Ak., CA., Ketua Umum Pengurus KPT Ekraf, saat menyampaikan laporan terkait konsorsium tersebut)
(Foto: Dr. Dewi Kartika Sari, S.E., Ak., M.S.Ak., CA., Ketua Umum Pengurus KPT Ekraf, saat menyampaikan laporan terkait konsorsium tersebut)
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif RI yang melihat lahirnya konsorsium ini sebagai langkah strategis dalam membangun fondasi kolaboratif antara dunia akademik dan industri kreatif nasional. Kemenekraf mendorong agar KPT Ekraf menjadi mitra penggerak dalam penguatan sumber daya manusia kreatif, pengembangan riset terapan, serta peningkatan daya saing subsektor ekonomi kreatif Indonesia di tingkat global.
Rapat kerja perdana KPT Ekraf juga membahas berbagai rencana kegiatan strategis hingga 2026, mulai dari Creative Consortium Summit 2026, Creative Challenge, Creative Teaching Forum, hingga Creative Knowledge & Data Hub. Kegiatan tersebut akan menjadi ajang bagi mahasiswa, dosen, dan pelaku industri untuk berinovasi dan berkolaborasi lintas subsektor, meliputi kriya, fesyen, permainan digital, aplikasi, serta film dan animasi.
 (Foto: Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, memberikan sambutan saat kegiatan konsorsium berlangsung)
(Foto: Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, memberikan sambutan saat kegiatan konsorsium berlangsung)
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terwujudnya konsorsium ini sebagai bentuk nyata sinergi perguruan tinggi di bidang ekonomi kreatif. “Pendirian KPT Ekraf merupakan langkah konkret menuju penguatan peran pendidikan tinggi dalam membangun daya saing ekonomi kreatif nasional. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menghasilkan inovasi akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan industri kreatif Indonesia,” uajar Padang.
Melalui konsorsium ini, para anggota berkomitmen untuk mengembangkan model kolaborasi berkelanjutan yang mengintegrasikan pendidikan, riset, pengabdian masyarakat, serta hilirisasi karya kreatif. Sehingga, KPT Ekraf dapat menjadi motor penggerak transformasi menuju Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif unggulan Asia Tenggara pada 2032.
 
					 
												




 
     
        
                
