Depok-Di tengah geliat industri kreatif Indonesia yang kian menunjukkan taringnya di panggung global, film animasi lokal mulai menempati posisi yang semakin diperhitungkan. Saat ini, animasi telah menjelma menjadi medium bercerita yang kuat, mewakili budaya, menyampaikan nilai, hingga menjadi ruang bermain kreatif bagi para seniman visual tanah air. Karya-karya animasi buatan anak bangsa kini mampu menyentuh jutaan penonton dan menyampaikan pesan mendalam melalui medium visual yang sarat inovasi. Hal ini menjadi sorotan utama dalam kuliah umum yang diadakan oleh program studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), bersama Visinema bertajuk “Proses Kreatif Film Animasi Jumbo: Dari Ide ke Layar Lebar” di Auditorium Vokasi UI pada Selasa (15/04/2024). Acara ini menjadi ruang inspiratif bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa prodi Produksi Media yang tengah mendalami mata kuliah Produksi Film Fiksi, untuk memahami dinamika dan tantangan dalam produksi film animasi panjang di Indonesia.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Visinema sebagai mitra kerja sama sekaligus industri perfilman untuk berbagi ilmu. “Universitas Indonesia berkomitmen untuk mendukung industri kreatif, salah satunya adalah industri perfilman. Hari ini kami merasa bangga bisa menghadirkan kolaborasi ini. Terima kasih kepada Visinema karena telah membuka ruang pembelajaran secara langsung untuk mahasiswa kami,” ujar Padang.

Prodi Produksi Media Vokasi UI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan siap kerja di bidang media kreatif melalui kurikulum berbasis praktik. Kolaborasi dengan industri seperti Visinema menjadi bagian dari upaya memperkaya wawasan dan jaringan mahasiswa dengan dunia industri.

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara utama dari balik layar film animasi “Jumbo”, yang saat ini tengah menjadi perbincangan publik karena pencapaiannya di industri perfilman nasional. Kedua narasumber tersebut yaitu Novia Puspa Sari, produser film “Jumbo”, serta Widya Arifianti, penulis skenario untuk film “Jumbo”. Keduanya membagikan perjalanan kreatif di balik layar film “Jumbo” yang telah dikerjakan selama hampir lima tahun oleh lebih dari 420 kreator dari berbagai kota di Indonesia.

(Foto: Sesi diskusi antara kreator Jumbo dan para mahasiswa)

Dalam paparannya, Novia menyoroti urgensi akan hadirnya konten edukatif dan ramah anak di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, dari sekitar 280 juta penduduk Indonesia pada 2023, terdapat lebih kurang 88,9 juta anak di bawah usia 18 tahun. “Melihat data tersebut, ternyata tayangan edukatif untuk anak masih kurang dari 1%, dan film animasi panjang untuk anak-anak di bioskop hanya hadir dalam hitungan jari setiap tahunnya,” kata Novia.

Visinema melalui divisi family content studio-nya berkomitmen untuk menjawab kebutuhan tersebut. “Jumbo” pun lahir dari semangat kolektif tersebut, yang disebut Novia sebagai “film untuk kita, anak kita, dan anak-anak di dalam diri kita.” Meski saat ini hanya tayang di Indonesia, film ini telah menjangkau lebih dari 3,5 juta penonton dengan 3.700 penayangan di bioskop nasional hingga hari ke-15 perilisan. Jumbo juga dijadwalkan akan hadir di 17 negara lain, di antaranya Malaysia, Singapura, Rusia, Turki, Kazakhstan, dan negara lainnya.

Sementara itu, Widya mengajak mahasiswa untuk menyelami dunia penulisan skenario. Ia berbagi pengalaman menciptakan premis dan struktur cerita “Jumbo” yang dibangun dengan pendekatan emosional, sederhana, tetapi kuat. Widya mengatakan, “Cerita yang baik selalu dimulai dari goal dan obstacle yang menghasilkan konflik. Kami ingin menciptakan dunia yang menyenangkan di masa yang berat, seperti pandemi, yang justru menjadi awal mula lahirnya ‘Jumbo’.”

Widya juga membagikan rumus struktur cerita dengan pendekatan permainan tradisional “cilukba”, yaitu Ci sebagai pengenalan (25%), Luk sebagai konflik (50%), dan Ba sebagai resolusi (25%). Melalui kerangka ini, Widya menekankan pentingnya setiap bagian cerita, serta peran revisi sebagai kunci dalam mempertajam ide. “Animasi adalah medium yang memadukan seni tradisi dan teknologi mutakhir. Lewat ‘Jumbo’, kami ingin membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing secara global,” tutup Novia. Harapannya, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi calon filmmaker dan animator muda Indonesia.

(Foto: Pemberian sertifikat kepada Widya Arifianti, penulis skenario untuk film Jumbo, oleh Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., Ketua Program Studi Produksi Media)

Sesi terakhir dalam kuliah umum ini diisi dengan talkshow bersama kedua narasumber yang dipandu langsung oleh dosen praktisi mata kuliah Produksi Film Fiksi, Wisnu Dwi Pratama, yang juga merupakan seorang produser film di Visinema. Diskusi pada sesi talkshow menyinggung tantangan dalam kolaborasi jarak jauh antar kreator selama produksi, termasuk pentingnya komunikasi rutin dan kepercayaan terhadap visi bersama. Dirgham Ageng Diraja, salah satu mahasiswa yang hadir pada kuliah umum tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai proses kreatif di balik pembuatan animasi Indonesia. “Proses kreatif animasi ternyata memakan banyak tenaga dan waktu agar menghasilkan karya yang istimewa. Kehadiran praktisi industri dalam membagikan pengalaman mereka menjadi wadah bagi kami untuk mengembangkan pemikiran kreatif dan kritis sebelum terjun ke industri nantinya,” ungkap Dirgham.

Kolaborasi antara prodi Produksi Media Vokasi UI dan Visinema dalam kuliah umum ini mencerminkan komitmen UI terhadap visinya sebagai institusi yang Unggul dan Impactful. Melalui pendekatan berbasis praktik dan keterlibatan langsung dengan industri kreatif, UI melalui Program Pendidikan Vokasi berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten secara teknis dan juga mendorong lahirnya karya-karya yang relevan, edukatif, dan berdaya saing global. Seperti halnya film “Jumbo” yang menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan industri mampu melahirkan dampak besar bagi masyarakat dan kemajuan budaya Indonesia.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!