Depok-Program studi (prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Infographics 101: Visualisasi Data yang Menarik” pada Senin (11/11/2024) lalu yang dihadiri mahasiswa prodi Penyiaran Multimedia. Seminar tersebut menghadirkan Fajri Ma’rifatullah, seorang presentation coach dan data storyteller. Fajri merupakan seorang pakar di bidang pembuatan presentasi dan infografis. Saat ini, Fajri memiliki perusahaan yang fokus bekerja di bidang presentasi yaitu Bengkel Slide.
Ketua Departemen Sosial Humaniora Terapan, Dr. Budiman Mahmud Musthofa, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar ini akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat sebuah infografis. “Melalui infografis, mahasiswa mampu mengubah informasi menjadi lebih kreatif dan unik saat dibaca. Saya berharap mereka dapat menyerap ilmu yang diberikan Bapak Fajri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Budiman.
Fajri menjelaskan bahwa infografis merupakan sebuah visual yang membuat informasi penting dan rumit menjadi lebih mudah dipahami. Terdapat berbagai jenis infografis, mulai dari statistik, timeline, alur/proses, komparasi, geografis, hingga listicle. “Berbagai jenis infografis tersebut dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan masing-masing. Misalnya, infografis geografis untuk tempat wisata menarik di Indonesia atau infografis timeline untuk menunjukkan jadwal dan tahapan Pemilu 2024,” jelas Fajri.
(Foto: Fajri memberikan demo pembuatan infografis yang menarik dan informatif)
Fajri juga menjelaskan struktur yang terdapat pada infografis. Mulai dari judul, informasi latar belakang, informasi utama, kesimpulan atau ajakan, serta sumber informasi atau berita. Di samping itu, dalam sebuah infografis terdapat tiga elemen penting, yaitu warna, font, dan ilustrasi. Psikologi warna menunjukkan bahwa warna hangat menggambarkan perasaan ceria, santai, semangat, dan bergairah. Sedangkan, warna dingin menggambarkan perasaan serius, formal, profesional, dan elegan. Penentuan warna bisa disesuaikan dengan logo, produk, dan situs web.
Selanjutnya, Fajri menjelaskan bahwa penggunaan font di infografis optimalnya berjumlah dua saja, dan maksimal tiga buah. Font juga dapat menggambarkan karakter infografis yang ingin dibuat, misalnya font Serif (seperti Georgia, Book Antiqua, Times New Roman) bersifat kaku formal, kemudian font Sans Serif (seperti Arial, Segoe UI, Tahoma) bersifat modern dan dinamis, serta font Display (seperti Lobster, Monotype Corsiva, Brush Script) bersifat untuk.
Fajri menambahkan bahwa kalimat yang tercantum pada infografis agar mudah dibaca dan dipahami. Fajri mengatakan, “Teks yang ada di infografis sebaiknya tidak terlalu panjang dan ukurannya tidak terlalu kecil. Selain itu, penggunaan bahasa baik dan benar, serta jarak antartulisan tidak terlalu rapat. Terakhir, huruf kapital akan memberikan penegasan dan formalitas. Sedangkan, huruf kecil memberikan sifat fleksibel, bersahabat, dan dinamis.”
(Foto: Fajri menjelaskan elemen pendukung dalam membuat sebuah infografis)
Elemen terakhir, yaitu ilustrasi. Fajri membagi ke dalam dua jenis ilustrasi, yaitu dalam bentuk foto realistis dan icon/vektor. Ilustrasi dengan foto realistis mampu memunculkan emosi yang cukup kuat, profesional dan formal, tetapi memiliki keterbatasan dalam memvisualisasikan pesan. Sedangkan, ilustrasi dengan icon/vektor tidak memiliki emosi dan terkesan lebih lucu, modern, informal, serta lebih fleksibel dalam memvisualisasikan pesan.