Depok-Mahasiswa program studi (prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Karya film pendek bertajuk Tekaté, hasil kolaborasi tim mahasiswa angkatan 2023 yang tergabung dalam rumah produksi Dos Mediaa, berhasil masuk dalam Official Selection Oregon Screams Horror Film Festival Fall 2025, sebuah festival film horor bergengsi yang akan digelar di Clinton Street Theater, Portland, Oregon, Amerika Serikat, pada 18 September 2025 mendatang. Festival film yang telah diselenggarakan sejak 2016 tersebut memberikan panggung bagi para pembuat film independen dari berbagai belahan dunia untuk memamerkan karya mereka di hadapan komunitas pecinta film horor, kritikus, dan pengamat industri internasional.

Festival ini menerima ratusan karya dari seluruh dunia setiap tahunnya dan terkenal sebagai platform bergengsi bagi sineas independen dalam genre horor. Dari 131 karya film yang masuk tahun ini, Tekaté berhasil mencuri perhatian kurator festival dan bahkan langsung menempati posisi lima besar dalam penilaian awal kategori marketing scorecard—sebuah indikator penting yang menunjukkan daya tarik pemasaran dan potensi jangkauan audiens dari sebuah film. Tak hanya itu, Tekaté juga berhasil menjadi Award Finalist Best Found Footage Horror Film pada perhelatan tersebut. Pengumuman pemenang akan dilakukan langsung di Oregon, Amerika Serikat.

(Foto: Tekaté juga menjadi Award Finalist Best Found Footage Horror Film pada festival film tersebut)

“Saya sangat bangga melihat karya mahasiswa kami mampu bersaing di panggung internasional. Ini adalah bukti bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mencetak talenta kreatif yang siap berkompetisi secara global. Kami akan terus mendukung kolaborasi dan eksplorasi kreatif mahasiswa melalui kurikulum berbasis praktik serta jejaring industri yang kuat,” ujar Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI.

Film Tekaté yang disutradarai oleh Frans Mahen mengusung konsep found-footage horror dengan pendekatan minimalis tetapi sarat atmosfer dan simbolisme. Ceritanya berpusat pada Lika, seorang remaja perempuan yang tanpa sadar terseret ke dalam jalur pencarian spiritual berbahaya, terinspirasi oleh mitologi fiktif yang merujuk pada entitas Hekate, figur mistis dari kepercayaan pagan kuno.

(Foto: Proses produksi film Tekaté)

Diperankan oleh satu aktor utama dan tim produksi kecil beranggotakan sebelas orang, film ini menjadi hasil proyek mata kuliah Film Pendek prodi Penyiaran Multimedia, yang tidak hanya menuntut kreativitas, tetapi juga keterampilan manajerial dan teknis dalam kondisi yang terbatas. “Tekaté datang dari ide kami untuk menciptakan film lebih dari kebanyakan tugas film kampus. Dari sana, kami mengeksplorasi mitos, simbolisme, dan genre horor yang terasa dekat dengan kami sebagai anak muda. Kami ingin membuat sesuatu yang menantang, tetapi tetap relevan dan menarik bagi penonton global. Bekal yang kami terima selama di kelas sangat membantu kami dalam mendemonstrasikan hasil produksi film pendek tersebut ke panggyng dunia,” ujar Mahen.

Terpilihnya Tekaté dalam seleksi resmi festival film internasional menjadi bukti bahwa karya inovatif dari mahasiswa Vokasi UI mampu bersaing secara global. Capaian ini tidak hanya mencerminkan kekuatan imajinasi dan kreativitas generasi muda, tetapi juga menegaskan pentingnya pendidikan vokasi dalam melahirkan insan-insan berkualitas yang siap memberikan kontribusi nyata di industri kreatif, baik di dalam maupun luar negeri.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!