Depok-Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan seminar bertema “Luka Kecil Jangan Disepelekan: Inovasi Perawatan Luka Modern di Era Evidence-Based Practice” pada Selasa (07/10/2025) di Ruang Intraco, Vokasi UI. Kegiatan yang diikuti oleh para pengurus dan anggota IWK Vokasi UI tersebut menghadirkan narasumber Irma Puspita Arisanty, S.Kp., M.Kep., ETN., CTN., CFCN., Direktur Professional Lerning Center PT. Pusat Latih Cendekia. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para wanita di lingkungan Vokasi UI mengenai pentingnya penanganan luka secara tepat dan ilmiah.
Dalam paparannya, Irma menjelaskan bahwa luka kecil sekalipun tidak boleh dianggap remeh karena perawatan yang salah dapat menyebabkan infeksi atau luka kronis yang sulit disembuhkan. Irma menjelaskan perbedaan antara luka akut—yang umumnya sembuh dalam waktu normal sekitar 3-5 hari—dan luka kronis, yaitu luka yang penyembuhannya terhambat akibat faktor seperti usia, nutrisi, penyakit penyerta, atau metode perawatan yang kurang tepat.
(Foto: Irma menjelaskan perbedaan antara luka akut dan luka kronis)
Irma memperkenalkan konsep perawatan luka modern berbasis suasana lembab (moist wound healing) yang terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan hingga dua kali lebih cepat dibandingkan luka yang dibiarkan kering. “Dalam praktik modern, luka justru perlu dijaga kelembabannya agar sel-sel baru dapat tumbuh optimal. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat kesembuhan, tetapi juga mencegah infeksi, mengurangi nyeri, dan membuat pasien lebih nyaman,” ungkap Irma.
Selain itu, para anggota IWK Vokasi UI yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan juga diperkenalkan pada produk-produk antiseptik dan balutan modern yang mendukung metode moist wound healing, seperti tribee oil, tribee salf, dan albuban vitamin albumin, yang membantu mengatasi infeksi, nyeri, dan pembengkakan secara efektif.
Ketua IWK Vokasi UI, Dewi Anggraeni Padang, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan pentingnya kegiatan ini bagi kesehatan keluarga. Dewi mengatakan, “Seminar ini bukan hanya memberikan wawasan baru tentang cara perawatan luka yang benar, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian kami terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga besar Vokasi UI. Melalui pemahaman praktik perawatan luka modern, kita turut berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.”
(Foto: Suasana kegiatan seminar edukasi perawatan cedera kulit yang diikuti IWK Vokasi UI)
Kegiatan ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3, yaitu Good Health and Well-Being dan poin ke-5, yaitu Gender Equality. IWK Vokasi UI memperkuat edukasi kesehatan berbasis bukti ilmiah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan.
Salah satu anggota IWK Vokasi UI, Erna Susanti, S.E., M.M., mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. “Saya baru tahu kalau luka yang tampak kering belum tentu sembuh sepenuhnya. Lewat seminar ini, saya jadi lebih paham cara merawat luka dengan tepat di rumah tanpa memperparah kondisinya,” ungkap Erna.
Melalui kegiatan ini, IWK Vokasi UI berharap para anggotanya dapat menerapkan ilmu dan pengalaman praktik yang diperoleh dari pelatihan ini dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi agen perubahan dalam menyebarkan edukasi kesehatan kepada keluarga dan sekitar.