Depok-Program studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Bumilangit Entertainment Corpora (Bumilangit), sebuah perusahaan hiburan berbasis intellectual property yang memiliki banyak karakter komik, guna mengembangkan program pendidikan di industri kreatif pada awal Oktober lalu. Bentuk kerja sama tersebut adalah program magang mahasiswa bersertifikat, praktik kerja lapangan, sertifikasi, pendidikan, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai awal dari implementasi kerja sama tersebut, mahasiswa Produksi Media, Sara Amadea dan Hafsyah Hamidah, mendapat kesempatan untuk menjalani program magang. Mereka mendapatkan pengalaman dan terlibat secara langsung dalam produksi konten kreatif di Bumilangit.
Kerja sama antara Vokasi UI dan Bumilangit sudah diinisiasi sejak 2022 melalui penyelenggaraan kuliah umum mengenai industri kreatif Indonesia. Keduanya melihat pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dengan industri bersama-sama mengembangkan kualitas pendidikan dan industri kreatif di Indonesia. Berdiri pada 2003, Bumilangit merupakan tonggak awal dimulainya sebuah ikhtiar untuk membangkitkan kembali budaya penceritaan komik bertema kepahlawanan di Indonesia. Bumilangit adalah sebuah keluarga bagi banyak seniman pencipta dari generasi awal hingga kini, juga bagi para penggemar setia yang selalu menghargai karya-karya seniman. Kini, Bumilangit menjadi sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa lulusan prodi Produksi Media nantinya akan menjadi insan yang bergelut di industri kreatif. “Melalui adaptasi berbagai keilmuan di bidang kreatif, seperti produksi konten game, komik, film, musik, dan lainnya, kami berupaya agar menciptakan lulusan yang berpeluang menjadi pengembang media-media baru tersebut. Tentu, adanya pengembangan kurikulum bersama industri menjadi salah satu poin penting untuk mencapai visi tersebut,” ujar Padang.
Saat ini, Sara, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang telah dilibatkan sebagai content creator dalam berbagai produksi konten di kanal media sosial Bumilangit. Sara berkesempatan menjadi content creator di Bumilangit. Ia mengambil peran untuk membuat konten guna mempromosikan merchandise Bumilangit. Misalnya, mix and match outfit menggunakan merchandise kolaborasi Bumilangit X Damn I Love Indonesia, my outfit to go dengan kolaborasi Bumilangit X Kreaby, cara jadi fashionable di tahun 2023 dengan jersey kolaborasi Bumilangit X Jerjhon, dan lainnya.
(Foto: Proses magang yang dilakukan Sara di Bumilangit)
Ia juga berperan sebagai asisten ilustrator di dua proyek, yaitu comic-strip dan audio series “Tira Tragedi”. Di proyek comic-strip, Sara mendesain karakter, mulai dari color tone, ilustrasi wajah berdasarkan sifat karakternya, style baju, warna mata, ekspresi wajah, beserta posenya. Di proyek audio series, Sara bertugas untuk bagian lineart atau toning. Beberapa kali Sara juga diberi kesempatan untuk mengisi suara untuk karakter-karakter sampingan di audio series “Tira Tragedi”. Proyek lainnya yang sempat ia kerjakan adalah sebagai ilustrator untuk komik one-shot “What If Kamu Satu Sekolah dengan Godam, Awang, dan Chuluika?!” dan karakter Bumilangit versi chibi, yaitu Aquanus, Virgo, Si Buta dari Goa Hantu, Tira, Gundala, Godam, Maza, dan Sri Asih.
“Selama di Bumilangit, saya mendapatkan banyak insight baru. Saya menetapkan diri harus selalu haus ilmu dan jangan mudah puas. Bersama ilmu yang dibawa dari Bumilangit, saya berharap mungkin ke depannya bisa membangun studio kecil, membuat proyek pribadi yang bisa kolaborasi dengan Bumilangit. Selain itu, ilmu yang diberikan ketika di kelas, salah satunya mata kuliah Inovasi dan Prinsip Media yang saya sukai, banyak membantu dalam program magang ini. Sebelum terjun ke dunia kerja, mahasiswa sudah diasah terlebih dahulu kemampuan ilustrasinya melalui mata kuliah ini. Ditambah, dosen juga sharing terkait kondisi lingkungan kerja di industri kreatif, terutama di bidang animasi atau komik,” tambah Sara.
Selain program magang, salah satu bentuk kerja sama strategis lain yang dijalankan adalah penyusunan kurikulum untuk materi pembuatan komik sebagai bagian dari mata kuliah di prodi Produksi Media. Adanya kurikulum yang disusun bersama dengan industri memungkinkan mahasiswa dapat mengakses materi yang lebih aplikatif untuk kebutuhan industri profesional. Kerja sama tersebut juga memungkinkan mahasiswa untuk memanfaatkan IP library yang dikelola Bumilangit sebagai bagian dari materi pembelajaran dan praktik produksi berbagai jenis karya.
(Foto: Salah satu karya yang dihasilkan Sara saat melakukan magang di Bumilangit)
Selain itu, talent yang terlibat di Bumilangit juga akan memiliki kesempatan berbagi pengetahuan dengan kapasitas sebagai dosen tamu di perkuliahan. Sehingga, mahasiswa juga mendapatkan wawasan yang terkait langsung dengan industri yang berpotensi mereka masuki di masa depan.
Bismarka Kurniawan, CEO Bumilangit menyampaikan bahwa kerja sama yang dibangun antara Bumilangit dan Vokasi UI diharapkan dapat terus berlanjut dan melahirkan berbagai karya kreatif hasil mahasiswa maupun lulusannya. Ia menuturkan, “Implementasi kerja sama ini akan mendapatkan feedback yang positif bagi kedua pihak. Saya berharap agar mahasiswa Produksi Media dapat memberikan ide-ide segar sebagai generasi Z kepada Bumilangit. Sebaliknya, kami akan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide-ide tersebut menjadi sebuah karya kreatif yang dapat diterima masyarakat.”
Kerja sama yang terjalin antara Vokasi UI dan Bumilangit diharapkan dapat semakin memajukan industri kreatif berbasis komik yang dapat dilakukan tak hanya melalui jalur pendidikan nonformal, tetapi juga pendidikan formal. Pengembangan mata kuliah mengenai produksi komik juga merupakan salah satu kekhasan dari prodi Produksi Media sejak pertama kali dibuka pada 2021. Harapannya, karakter komik di Indonesia semakin beragam, dan komik tak lagi hanya digunakan sebagai wadah bercerita, tetapi juga sebagai sarana edukasi.