Depok-Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan data Statista Consumer Insights pada 2024, tercatat Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara dengan pengguna teknologi AI terbanyak di dunia setelah Nigeria, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Melihat fenomena tersebut, program studi (prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menghadirkan Maya Koleva, Director Research & Insights at Commetric International Board Director, AMEC pada inbound lecture bertajuk “AI & Media Intelligence in Today’s Digital Landscape” pada Kamis (10/04/2025).
Pada kegiatan inbound lecture yang dipandu Felicia Nugroho, M.I.B., Director Analytics & Insights, Maverick International Board Director, APAC Chair at AMEC, sekaligus dosen praktisi prodi Produksi Media tersebut mendalami peran AI yang akan berpengaruh besar pada wajah industri media dan intelijen. Diskusi dibuka dengan pemahaman dasar mengenai kecerdasan dalam dua perspektif, yakni AI sebagai kemampuan mesin untuk belajar dan mengambil keputusan layaknya manusia, serta kecerdasan dalam konteks intelijen media yang lebih menitikberatkan pada analisis data untuk pengambilan keputusan strategis. Dua pendekatan ini saling melengkapi dalam praktik industri modern.
Felicia menyoroti teknologi AI, terutama di bidang Natural Language Processing (NLP), yang menjadi katalis dalam menghadirkan efisiensi dan ketepatan dalam mengolah informasi. Maya menjelaskan perjalanan evolusi NLP, mulai dari metode berbasis aturan di era 1980-an hingga transformasi besar dalam satu dekade terakhir berkat kehadiran model Transformer yang menjadi fondasi Large Language Models (LLM), seperti ChatGPT.
(Foto: Maya menjelaskan peran AI dalam membantu intelijen media saat ini)
Maya menyebutkan lima tahap penting dalam proses pembelajaran mesin di NLP, yaitu pengumpulan data, tokenisasi, pelatihan, pengujian model, hingga perbaikan berkelanjutan. Maya menekankan pentingnya kemampuan mesin untuk memahami makna melalui pendekatan word-to-vector yang menjadi dasar dari banyak aplikasi seperti penulisan otomatis, pencarian informasi, hingga analisis sentimen dalam media sosial dan berita.
“AI hari ini bukan hanya alat, tapi partner strategis dalam proses pengambilan keputusan,” ujar Maya. Ia mencontohkan bagaimana perusahaan kini mengandalkan platform-platform berbasis AI seperti Brandwatch, Meltwater, dan Talkwalker untuk memantau opini publik, tren industri, hingga mengukur efektivitas kampanye komunikasi.
Diskusi ini juga menyinggung aspek demokratisasi teknologi. AI memungkinkan tim komunikasi dan public relations untuk melakukan analisis yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh tim data analyst besar. “Kendati demikian, terdapat tantangan etis dan teknis dalam adopsi AI, seperti potensi bias data dan perlunya transparansi algoritma. Sebagai pengguna, kita perlu melakukan pendekatan yang bertanggung jawab, sehingga AI akan terus menjadi tulang punggung dalam strategi media dan intelijen di masa depan,” ujar Maya.
(Foto: Maya memberikan contoh penggunaan salah satu platform untuk mengkurasi media)
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengungkapkan bahwa kegiatan inbound lecture yang menghadirkan praktisi di industri media dan intelijen ini akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa, khususnya mengenai kecepatan teknologi saat ini. Padang mengatakan, “Peran AI sangat besar di era percepatan teknologi ini. Tentu, peran mahasiswa dalam pemanfaatan AI tersebut perlu dilakukan secara bijak. Di samping itu, kita juga dapat melihat manfaat yang diberikan melalui AI tersebut. Kehadiran AI diharapkan menjadi wadah yang positif untuk menunjang kebutuhan dan kinerja, baik individu, kelompok, maupun organisasi.”
Sebastian Imanuel, salah satu mahasiswa prodi Produksi Media, mengungkapkan bahwa inbound lecture kali ini memberikannya insight baru mengenai dunia AI dan perannya bagi transformasi media. “Kehadiran praktisi industri dari luar negeri tentu membuka cakrawala baru bagi kami dalam mempelajari penggunaan AI di industri media maupun intelijen. Pengalaman yang diberikan praktisi dari industri ini akan kami implementasikan dalam kegiatan praktik maupun saat terjun ke dunia industri nantinya,” tutup Imanuel.