Depok-Selain pemandangan alamnya yang memukau, Bali menawarkan beragam karya seni kerajinan tangan khas Pulau Dewata ini, yakni patung, lukisan, pahat, hingga anyaman.
Anyaman bambu dari Desa Sidetapa, Kabupaten Buleleng, Bali Utara merupakan salah satu anyaman bambu terbaik yang sudah masuk ke pasar internasional. Seluruh rangkaian proses produksi dikerjakan langsung oleh warga Desa Sidetapa secara tradisional menggunakan tangan.
(Foto: Warga Desa Sidetapa membuat kerajinan tangan anyaman bambu)
Produksi anyaman bambu yang dihasilkan, seperti rumah lampu, tempat pensil, tumbler, kotak tisu, kursi, meja, dan lainnya. Karya seni ini merupakan komoditas utama penunjang pergerakan ekonomi di Desa Sidetapa.
Agar produksinya dapat didistribusikan lebih luas, maka kualitas produksi harus dimaksimalkan dan kegiatan promosi juga perlu ditingkatkan. Untuk itu, melalui hibah pengabdian masyarakat (pengmas) Direktorat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI), Program Pendidikan Vokasi UI menyumbangkan ilmunya kepada masyarakat di Desa Sidetapa dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan memberi edukasi dan sosialisasi promosi terkait branding, pembuatan konten, dan pemasaran melalui platform digital, pada 20-23 Agustus 2022.
(Foto: Melisa menjelaskan tentang promosi digital yang dapat dilakukan untuk memasarkan produk anyaman bambu)
Luasnya jangkauan dan kemudahan dalam mengakses, menjadikan platform digital sebagai medium yang harus diperhitungkan dalam proses pemasaran. “Anyaman bambu di Desa Sidetapa ini harus memiliki sebuah wadah atau platform digital agar semakin memperluas jangkauan promosi yang nantinya akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga. Konten promosi yang menarik menjadi penting dalam upaya promosi melalui digital marketing,” ujar Melisa Bunga Altamira, M.Si., ketua tim pengmas saat memaparkan topik “Konten Promosi Digital dalam Strategi Creative Marketing”.
Sementara itu, salah seorang peserta, Kadek Warini mengatakan, paparan materi yang disampaikan para pengabdi sangat bermanfaat bagi pengembangan anyaman bambu di Desa Sidetapa. “Saya merasa materi yang disampaikan dapat saya gunakan untuk meningkatkan kualitas penjualan dan tentunya juga meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemasaran digital bagi seluruh pengrajin anyaman bambu di sini,” kata Kadek.
(Foto: Foto bersama tim pengabdi dan penerima manfaat pengmas Desa Sidetapa)
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, menyampaikan apresiasinya pada kegiatan pengmas yang telah dilakukan. “Sebagai institusi pendidikan dengan keilmuan terapan, kegiatan pengmas yang dilakukan oleh tim Vokasi UI merupakan perwujudan dari implementasi ilmu yang dapat diterapkan langsung di masyarakat. Semoga pengmas tersebut dapat bermanfaat bagi warga Desa Sidetapa dalam memajukan UMKM anyaman bambu,” ujar Padang.
Bersama Melisa, ikut pula anggota tim pemgmas yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi Penyiaran Multimedia Vokasi UI, yaitu Arius Krypton Onarelly, M.Si.; Dr. Rahmi Setiawati, M.Si.; Peny Meliaty Hutabarat, M.S.M.; Ayda Prasasti Paraningratu; dan Gilang Satria Kemara.