Depok-Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (18/09/2025) di Auditorium melalui Program Pendidikan Vokasi mengadakan sebuah ajang kompetisi yaitu ICON 3.0 yang diselenggarakan oleh Makaravox UI yang bekerja sama dengan Oracle. ICON 3.0 merupakan kompetisi business case solution oleh Makaravox UI dan PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) dengan tema: “Empowering Logistics Through Innovation: From Youth, For Indonesia.” Kompetisi ini diadakan secara online dengan total hadiah hingga 50 juta rupiah.
Acara ini dibuka oleh Deni Danial Kesa, M.B.A., Ph.D, Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Vokasi UI. Deni mengatakan, “Dalam setiap perlombaan, menang memang menyenangkan, tetapi jauh lebih penting adalah tidak berhenti berusaha. Terima kasih kepada Makaravox UI dan program studi Hubungan Masyarakat Vokasi UI yang telah membuka ruang bagi mahasiswa untuk berkompetisi di dunia kehumasan.”
(Foto: Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D, saat memberikan sambutan)
Agus Dharmawan selaku Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, juga turut memberikan sambutan. Agus menyampaikan, “Ajang ICON 3.0 menerima 61 proposal dari berbagai universitas ternama. Kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, melainkan juga wadah untuk menciptakan ide-ide kreatif yang dapat memberikan solusi nyata bagi industri pelabuhan di Indonesia”.
Sebagai rangkaian dari ICON 3.0, digelar agenda Tech Talk Goes to Campus dengan tema “Transformasi Digital menuju Smart & Green Port” dalam membentuk keunggulan kompetitif Indonesia. Hadir sebagai narasumber Riri Satria, Komisaris Utama PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS); Febriandika Anggia, Head of Research & Innovation PT Pelabuhan Indonesia (Persero); dan Diafret Suryadi Nur, Principal Technology & Cloud Architect PT Oracle, serta Ahmad Dekatama, Tenaga Ahli Pemprov Jakarta Bidang Komunikasi Sosial dan Content Creator sebagai moderator.
Riri Satria membuka diskusi dengan menjelaskan “Kebijakan digital saat ini harus berujung pada ekonomi hijau (green economy) dan ekonomi biru (blue economy). Pentingnya bagi anak muda untuk terus belajar dan berkembang dalam menghadapi tantangan industri 4.0.”
Selanjutnya, Febriandika Anggia memaparkan, “PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang merupakan anak perusahaan PT ILCS aktif menjaring informasi dan terus mengembangkan proyek-proyek ramah lingkungan. Pelindo sedang mengembangkan proyek pengelolaan air limbah dan melakukan daur ulang air yang dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan, sebagai bagian dari upaya menuju pelabuhan yang lebih ramah lingkungan.”
Mengakhiri sesi diskusi, Diafret Suryadi Nur, mengatakan, “Oracle sedang meningkatkan efisiensi operasional di industri pelabuhan, transformasi digital yang sedang berlangsung di Oracle berfokus pada penciptaan sistem yang lebih efisien dan dapat mempermudah proses operasional.”
Sejalan dengan tema yang diselenggarakan, kegiatan ini menjadi bentuk dukungan Vokasi UI terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dan poin ke-13 (Climate Action). Melalui kolaborasi dengan mitra industri seperti ILCS dan Oracle, Vokasi UI berupaya memperkuat mahasiswa dalam menghadirkan solusi inovatif yang berorientasi pada teknologi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pendekatan ini selaras dengan misi UI untuk menjadi universitas yang unggul dan impactful bagi masyarakat dan industri, serta sekaligus mendukung transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia.
(Foto: Pemberian sertifikat penghargaan kepada para pembicara usai talk show)
Usai sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang ICON 3.0. Setelah melalui proses seleksi ketat, juara pertama berhasil diraih oleh kelompok Smooth Operator dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Posisi juara kedua ditempati oleh tim MyPelindo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sedangkan juara ketiga jatuh kepada tim Unicon dari Universitas Indonesia.
Selain tiga besar, panitia juga memberikan sejumlah penghargaan khusus untuk mengapresiasi ide-ide inovatif para finalis. Kategori The Most Empowering MSME Solution berhasil diraih oleh kelompok Naviotics dari Universitas Gunadarma. Sementara itu, The Most Sustainable Green Logistics Solution diberikan kepada tim The Cornerstone dari Universitas Airlangga. Penghargaan The Most Implementable Solution dimenangkan oleh tim Seven Team dari Universitas Indonesia.
Adapun juara The Best Institutional Integration jatuh kepada kelompok TIMTAM dari ITB dan penghargaan The Most Outstanding Exhibition diraih oleh Solo Player dari Trisakti School of Management.
Riko Firdaus, perwakilan juara pertama kelompok Smooth Operator dari ITB, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur karena tidak mudah untuk sampai di titik ini. Terima kasih juga kepada panitia yang telah menyelenggarakan acara ini dengan sangat baik. Semoga solusi yang kami ajukan bisa memberi dampak positif,” ujarnya.
Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat, Mareta Maulidiyanti, S.Sos., M.M., mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan kolaborasi ini menjadi wadah bagi mahasiswa prodi Hubungan Masyarakat dalam mengimplementasikan ilmu manajemen acara. Ajang ini menjadi ruang untuk berinovasi, mengasah kreativitas, dan menguji ide-ide dalam praktik nyata. Sementara itu bagi pihak eksternal, acara ini menjadi kesempatan untuk melihat potensi generasi muda serta menjalin kolaborasi yang produktif di masa depan.
“Semua peserta adalah pemenang karena mereka sudah berani mencoba dan ikut berkompetisi. Mahasiswa harus terus berinovasi dan tidak takut untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka,” tutup Mareta.