Depok-Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) mendorong pemuda karang taruna menjadi lebih cerdas finansial di era digital, salah satunya dengan memberikan bekal keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi secara bijak guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat “Edukasi dan Pendampingan Perencanaan Keuangan” di Desa Bantarsari, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/8), para pemuda karang taruna desa setempat mendapatkan edukasi tentang pola pikir keuangan yang sehat dari para mahasiswa dan tenaga pengajar di Program Pendidikan Vokasi UI.

Penerapan keuangan secara sehat itu antara lain memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan sebagai dasar pengambilan keputusan, pentingnya menabung dan menyiapkan dana darurat setara 3-6 bulan biaya hidup, manajemen arus kas (cash flow) dengan menggunakan prinsip 50-30-20 (50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, 20 persen tabungan/dana darurat/investasi), hingga pemanfaatan dompet digital secara bijak dan strategi menggunakan pinjaman digital secara cerdas.

(Foto: Dr. Erwin Harinurdin, S.Sos., M.S.Ak., salah satu dosen pengabdi, menjelaskan tentang mindset keuangan yang sehat)

Dalam kegiatan itu, para pemuda Karang Taruna Desa Bantarsari juga diajak menganalisis contoh pinjaman daring dengan bunga dan biaya administrasi, supaya mereka memahami konsekuensi finansial dari skema paylater atau fintech lending.

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, indeks literasi keuangan nasional berada di angka 65,43 persen. Sementara itu, berdasarkan kelompok umur, indeks literasi keuangan terendah berada pada kelompok usia 15-17 tahun, yakni sebesar 51,70 persen.

Ketua tim pengabdi, Yulial Hikmah, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya literasi keuangan sejak usia produktif. “Dengan pemahaman keuangan yang baik, pemuda pemudi dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak dan bertanggung jawab. Kami ingin pemuda Bantarsari tidak hanya aktif di kegiatan sosial, tetapi juga cerdas dalam mengelola keuangan agar mandiri secara finansial sekaligus menjadi teladan di lingkungannya,” jelas Yulial.

(Foto: Andhita Yukihana, SE.Ak., M.Si., salah satu dosen pengabdi, menyampaikan pentingnya memahami pinjaman digital)

Sementara itu, salah satu anggota Karang Taruna Desa Bantarsari, Muthiara Marantika, mengaku mendapat banyak pelajaran baru dari pelatihan yang disampaikan oleh tim dari Vokasi UI tersebut.

“Saya seorang mahasiswa yang masih banyak keinginan. Biasanya kalau dapat uang suka habis untuk hal-hal yang bukan kebutuhan utama. Setelah ikut kegiatan ini, saya menjadi paham pentingnya menabung, bikin dana darurat, dan berpikir terlebih dahulu sebelum pakai pinjaman online,” kata Muthiara.

Selain materi dari para dosen Vokasi UI, yang disampaikan oleh Dr. Erwin Harinurdin, S.Sos., M.S.Ak., Andhita Yukihana, SE.Ak., M.Si., dan Vindaniar Yuristamanda Putri, S.I.A., M.M., para peserta juga diajak untuk praktik langsung melalui simulasi anggaran bulanan sederhana, penghitungan dana darurat, serta tips menyisihkan tabungan meskipun dengan penghasilan terbatas.’

(Foto: Vindaniar Yuristamanda Putri, S.I.A., M.M., salah satu dosen pengabdi, memberikan studi kasus kepada para peserta pengmas)

Program tersebut menjadi bukti nyata kontribusi Vokasi UI dalam menghadirkan pengabdian masyarakat yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga relevan dengan kebutuhan desa. Vokasi UI berkomitmen untuk terus mendorong hadirnya generasi muda yang melek finansial, mandiri, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di era digital.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Padang Wicaksono, S.E., Ph.D menegaskan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat tersebut menjadi salah satu pilar penting Vokasi UI dalam mewujudkan kampus yang berdampak.

“Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di kelas. Vokasi UI hadir langsung ke masyarakat untuk memberikan keterampilan praktis yang dapat diterapkan sehari-hari. Literasi keuangan adalah bekal penting bagi anak muda agar tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara finansial di era digital,” ujar Padang.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!