Depok-Mahasiswa menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental. Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sebanyak 51-72 persen mahasiswa mengalami kenaikan berat badan signifikan di tahun pertama kuliah dengan rata-rata peningkatan sebesar 2-3,5 kilogram. Sementara itu, lebih dari 60 persen mahasiswa mengalami setidaknya satu gejala gangguan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan stres akibat tekanan akademik. Kondisi ini menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam menjaga kesejahteraan mahasiswa.

Menjawab tantangan tersebut, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sesi edukatif bertajuk “A Guide of Healthy & Happy College Life” yang disampaikan oleh Dien Anshari, S.Sos., M.Si., Ph.D, dari Center for Health Research UI. Materi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Training of Trainer (ToT) yang diselenggarakan pada Rabu (16/07/2025) bagi mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan di lingkungan kampus.

Dien menekankan bahwa banyak mahasiswa mengalami perubahan gaya hidup sehat setelah memasuki dunia perkuliahan, termasuk kebiasaan makan yang tidak terkontrol. “Transisi ke kehidupan kuliah seringkali membuat mahasiswa tidak sadar telah mengubah pola makan mereka. Kenaikan berat badan bukan hanya soal estetika, tetapi bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang,” ujar Dien.

(Foto: Pemaparan oleh Dien mengenai gaya hidup yang baik melalui pola makan yang sehat)

Beberapa strategi yang disarankannya, antara lain mengganti minuman manis dengan air mineral, memperhatikan porsi makan, dan memperbanyak konsumsi sayuran serta buah-buahan. Di sisi lain, aktivitas fisik juga tidak boleh diabaikan. Menurutnya, olahraga bukan hanya tentang bentuk tubuh, melainkan juga suasana hati. Hormon endorfin yang dilepas saat berolahraga bisa membantu mahasiswa lebih fokus dan bahagia.

Di samping itu, tekanan akademik, isolasi sosial, serta penggunaan gawai berlebihan turut meningkatkan risiko gangguan mental pada mahasiswa. Dien mengatakan, “ Stres adalah hal umum di dunia kampus. Hal terpenting adalah bagaimana kita mengenali tanda-tandanya sejak dini dan tahu kapan harus mencari bantuan. Konseling atau terapi bukan tanda kelemahan, melainkan langkah cerdas untuk menjaga keseimbangan mental.” Dien juga menyoroti pentingnya detoks digital, mengingat penggunaan internet yang berlebihan dapat memperparah gaya hidup sedentari, gangguan tidur, dan menghambat interaksi sosial.

Terakhir, literasi digital menjadi kunci untuk membangun jejaring positif dan mengakses sumber daya yang relevan. Mahasiswa didorong memanfaatkan teknologi secara etis untuk pembelajaran, kolaborasi, dan pengembangan diri. “Mahasiswa perlu paham bahwa internet bukan hanya menjadi wadah hiburan. Internet bisa menjadi sumber belajar, ruang kolaborasi, sekaligus arena untuk membangun jejaring positif jika digunakan dengan bijak,” ujar Dien.

Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Deni Danial Kesa, M.B.A., Ph.D, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan komitmen Vokasi UI dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga sehat secara menyeluruh. “Melalui pelatihan ini, Vokasi UI berkomitmen mendukung pengembangan holistik mahasiswa. Kesiapan mereka dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan membangun relasi sosial yang positif di tengah tantangan zaman digital juga perlu kita dorong,” ungkap Deni.

(Foto: Dien menjelaskan pentingnya kesehatan mental bagi mahasiswa)

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis Vokasi UI untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan hidup sehat jangka panjang sebagai fondasi keberhasilan mereka di dalam dan luar kampus. Kegiatan ini juga menjadi salah satu kontribusi nyata Vokasi UI terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-3 (Good Health and Well-Being) melalui promosi gaya hidup sehat dan kesadaran mental dan poin ke-4 (Quality Education) dengan memberikan pendidikan nonformal yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan hidup.

Salah satu mahasiswa, Muhammad Ihsan Ramadhan, mengatakan bahwa informasi yang diberikan pemateri sangat menarik. “Pengetahuan mengenai gaya hidup yang baik, seperti makan, olahraga, mengelola emosi, hingga membangun relasi yang sehat di era digital ini perlu dilakukan bagi kami sebagai mahasiswa,” tutup Ihsan.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!