Depok-Program studi (prodi) Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), mengadakan kuliah dosen tamu bertajuk “Step by Step Build Business from Zero to Hero” pada Rabu (26/02/2025) lalu. Kuliah tersebut menghadirkan Nugraha Andaf, CEO Andaf Corp., praktisi dan pebisnis yang telah mendirikan berbagai platform di bidang edukasi, pengembangan diri, konsultan bisnis, hingga solusi pemasaran terpadu.
Pada kesempatan tersebut, Andaf menjelaskan berbagai tahapan dalam membangun sebuah bisnis. Mulai dari menciptakan sebuah ide, validasi ide, hingga implementasi bisnis. Menurutnya, “ide gila” dapat menghasilkan ide bernilai jutaan dolar. Cara memulai bisnis dapat dilakukan dari mencari sumber yang relevan, seperti kebutuhan konsumen, kompetensi SDM, serta jejaring terbaik. Kemudian, membuat daftar ide yang besar dan mencakup sebuah solusi, ide yang paling untung, serta ide yang paling adaptif. Lalu, ide tersebut perlu disaring dan coba setiap ide terbaik.
Andaf menjelaskan tahapan membangun sebuah bisnis. Ia mengatakan, “Dalam membangun sebuah bisnis, kita dapat mulai dari analisis pasar dan riset sederhana. Riset tersebut dapat dilakukan dengan tools, seperti Google Trends & Keyword Planner, analisis pasar, hingga analisis statistik dan jurnal ekonomi. Kemudian, kita tentukan dan fokus terhadap kekuatan, serta jejaring terbaik yang kita miliki.”
(Foto: Pemberian sertifikat apresiasi oleh Jojo S. Nugroho, dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan)
Tahap selanjutnya adalah validasi ide melalui berbagai proses. Misalnya, menganalisis pasar dan kompetitor; perencanaan pemasaran, operasional, SDM, dan keuangan; hingga implementasi bisnis. “Dalam melakukan analisis pasar, kita dapat menggunakan online tools, end-user interview, dan focus group discussion. Sedangkan, analisis kompetitor dapat dilakukan dengan cara memilih tiga kompetitor terbaik yang memiliki target pasar dan positioning yang sama dengan perusahaan kita. Kemudian, fokus terhadap cara mereka berjualan, serta kekuatan dan kelemahan mereka. Berdasarkan analisis tersebut, kita dapat melakukan improvisasi dan melakukan strategi terbaik,” ungkap Andaf.
Setelah analisis dilakukan, seseorang dapat mulai melakukan perencanaan. Pada perencanaan pemasaran, perlu dilakukan identifikasi segmentasi, target, posisi, dan formula terhadap produk, penentuan harga, promosi, hingga strategi distribusi bisnis. Selanjutnya, perencanaan operasional mencakup pengembangan dan riset produk, supply chain, anggaran, SDM, hingga quality control.
Ketika menentukan SDM bisnis, perlu adanya struktur organisasi, rekrutmen, tugas pokok dan fungsi, serta kesempatan yang dapat diberikan kepada para karyawan melalui pelatihan dan penghargaan. Sedangkan, pada perencanaan keuangan mencakup anggaran, cashflow, dan analisis kelayakan.
(Foto: Foto bersama dengan mahasiswa setelah kuliah dosen tamu berakhir)
Tahap terakhir adalah implementasi bisnis tersebut. Saat mengimplementasikan sebuah bisnis, perlu adanya action plan, Key Performance Indicator (KPI), serta evaluasi dan perbaikan. Andaf mengatakan, “Setiap langkah dalam mengembangkan sebuah bisnis tidak selalu berjalan mulus. Kunci utama dalam pengembangan bisnis adalah fokus pada nilai dan kualitas, kepercayaan, serta integritas.”
Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat, Mareta Maulidiyanti, S.Sos., M.M., mengatakan bahwa kuliah dosen tamu kali ini memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dalam berpikir analitis. “Kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib Vokasi UI menjadi salah satu bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka. Di dunia kehumasan, beberapa poin penting dalam berwirausaha juga berkaitan dengan manajemen krisis, promosi produk, hingga menjaga citra dan reputasi usaha. Melalui kuliah dosen tamu ini, saya berharap mahasiswa dapat mengimplementasikan berbagai strategi bisnis tersebut ke dalam dunia kehumasan,” tutup Mareta.