Depok-Program studi (prodi) Akuntansi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) berupa pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan. Kegiatan pengmas tersebut merupakan implementasi dari pembelajaran di kelas dan diterapkan langsung ke UMKM. Pendampingan UMKM tersebut telah rutin dilakukan dan menginjak tahun keenam. Pelaksanaan program tersebut berjalan selama empat bulan sejak Februari hingga Mei 2024. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan pengmas kali ini diikuti mahasiswa perguruan tinggi lainnya sebagai bentuk kolaborasi dalam program pertukaran mahasiswa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Kegiatan ini diharapkan banyak memberikan manfaat bagi UMKM dan peserta yang terlibat di dalamnya.

(Foto: Proses pendampingan UMKM oleh mahasiswa prodi Akuntansi)

Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan guna mengedukasi UMKM terkait pentingnya laporan keuangan yang dibuat agar kinerja keuangan dan hasil usahanya dapat memberikan kontribusi pajak yang sesuai kepada negara. Pendampingan yang dilakukan berupa pembuatan laporan keuangan, laporan pajak, laporan harga pokok produksi, anggaran, hingga database yang dihasilkan.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengungkapkan bahwa kegiatan pendampingan UMKM akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melatih diri dan belajar terjun ke masyarakat. “Kegiatan yang sudah berjalan setiap tahun ini akan terus berlanjut guna memberikan manfaat bagi UMKM untuk mencapai pengelolaan keuangan yang baik. Selain itu, kolaborasi antaruniversitas menjadi poin tambah bagi mahasiswa untuk bertukar wawasan dan pengetahuan baru,” ungkap Padang.

Sejumlah UMKM yang mendapatkan pendampingan tersebar di wilayah Jadebotabek, yaitu Chiboy Bakso, Goodriff Music, Kebab Blast, Sei Sapi Mancuy, Warung Cuci Mulut, Get Lean, Ichiban Crepes, Toga Food, Nasi Peda Pelangi, Tjap Tiga Naga, Kopi Brumbun, Little Smile Decoration, Mberebes Mili Food, Moses Coffee & Roastery, Bunna Coffee & Eatery, Sate Celup Kemang, Tamelo Atap Cafe, serta Rajawali Transindo.

(Foto: Presentasi laporan akhir kegiatan pendampingan UMKM oleh mahasiswa Akuntansi)

Nehemianta Bangun, pemilik UMKM Moses Coffee & Roastery, mengatakan bahwa kegiatan pendampingan tersebut banyak memberikan insight baru bagi usaha miliknya. “Kami memiliki pemahaman terkait pembuatan laporan keuangan yang tepat. Selain itu, setiap pencatatan, baik kinerja keuangan maupun hasil usaha turut membantu kami dalam membuat perencanaan usaha yang lebih baik ke depannya,” kata Nehe.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!