Depok-Literasi keuangan digital menjadi semakin penting di era teknologi saat ini, terutama di kalangan gen z sebagai pengguna terbesar layanan keuangan digital. Pemilihan produk keuangan pun harus dilakukan secara selektif dengan pertimbangan yang bijak agar tidak terjebak dalam produk keuangan ilegal yang menjerat atau gaya hidup yang konsumtif. Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), sebagai salah satu pendidikan vokasional yang memiliki program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, menaruh harapan besar untuk keberhasilan literasi keuangan digital di kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Literasi keuangan digital di kalangan mahasiswa dianggap menjadi sangat penting agar mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi finansial dengan bijak, menghindari penipuan, dan mengelola keuangan pribadi secara efektif.
Melihat kondisi tersebut, Vokasi UI meluncurkan komunitas Sahabat Digital Vokasi UI atau SALVI yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa Vokasi UI dalam mengelola produk keuangan berbasis digital. Peluncuran SALVI dilaksanakan bersamaan dengan peringatan satu tahun Digital Financial Center (DFC) di Kampus UI Depok pada 15-16 Mei 2024. Acara yang dilaksanakan bersamaan dengan kuliah umum dan diskusi ilmiah tersebut turut menghadirkan berbagai pelaku industri perbankan dan sektor keuangan, yaitu BNI, BNI Life Insurance, BNI Sekuritas, BNI Aset Management, dan Askrindo Syariah. Selain itu, pelaku fintech securities crowdunding, Danamart dan Urun RI juga hadir pada acara tersebut.
(Foto: Foto bersama seluruh peserta acara peluncuran SALVI dan peringatan satu tahun DFC)
Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Halimah Sa’diyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk meningkatkan literasi keuangan, OJK secara aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada Masyarakat, khususnya kepada sepuluh sasaran prioritas, di antaranya mencakup pelajar, mahasiswa dan pemuda, serta profesi. Halimah mengatakan, “Beberapa inisiatif dilakukan untuk mempercepat transformasi digital di sektor jasa keuangan mencakup pengembangan infrastruktur digital, peningkatan literasi keuangan digital, dan pengaturan yang mendukung inovasi keuangan digital yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Misalnya, sistem pembayaran, peer-to-peer lending, securities crowdfunding, dan inovasi keuangan digital meliputi aggregator, financial agent, funding agent, financial planner, dan wealth tech.”
Peluncuran komunitas SALVI menjadi langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut. Komunitas SALVI akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar, berbagi informasi, dan mengembangkan keterampilan dalam bidang keuangan digital. Selain itu, komunitas SALVI juga akan berperan dalam menyelenggarakan seminar, lokakarya, sosialiasi, dan kegiatan edukatif lainnya yang fokus pada literasi keuangan digital.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen literasi keuangan. Melalui pemahaman yang baik tentang produk keuangan digital, mereka dapat menjadi penggerak utama dalam mengedukasi literasi keuangan digital di kalangan mahasiswa atau masyarakat secara luas agar meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. “Sebagai agen literasi keuangan digital, mahasiswa tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka sendiri, melainkan juga membantu masyarakat sekitar untuk lebih melek keuangan. Hal tersebut sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Adanya DFC dan SALVI akan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya di bidang keuangan dan perbankan,” jelas Padang.
Mahasiswa yang terlibat dalam komunitas SALVI diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kritis dalam menilai produk keuangan digital, memahami risiko dan manfaatnya, serta mampu memberikan edukasi yang tepat kepada publik. Sehingga, mereka akan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan bijak dalam menggunakan teknologi keuangan. Untuk menunjang aktivitas SALVI, Vokasi UI memfasilitasi layanan keuangan digital di DFC berupa transaksi keuangan agen laku pandai, produk funding & lending, pembukaan rekening dana nasabah (RDN) untuk investasi pasar modal, produk asuransi digital, investasi pada UMKM atau Supply Chain Financing (SCF), dan lainnya.