Depok-Program studi (prodi) Hubungan Masyarakat (Humas), Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), melaksanakan acara tahunan PRAction 2024, yang dibuka pada Selasa (23/04/2024) dengan tema “communiAction: Bridging Culture, Building Partnership.” Rangkaian acara PRAction dimulai sejak April hingga Mei 2024. PRAction 2024 merupakan acara perlombaan yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan komunikasi dalam mengatasi tantangan keberagaman budaya dan membangun kolaborasi strategis secara domestik.

Rangkaian kegiatan grand opening yang diselenggarakan secara luring tersebut menghadirkan dua pembicara, yaitu Tabitha Christabela Napitulu, S.Ikom., Puteri Indonesia Sumatera Utara 2023 dan Emmy Kuswandari, IAPR., Corporate Communication Asia Pulp and Paper (APP) Group. Acara tersebut dibuka oleh Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D, Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Vokasi UI, yang menyampaikan bahwa kegiatan tersebut membahas tema-tema penting terkait dengan keberagaman budaya dan pentingnya komunikasi antarbudaya. “PRAction menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan prestasi mereka, kepada lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mahasiswa dan siswa tingkat SMA sederajat. Ke depannya, saya berharap agar PRAction dapat ditingkatkan menjadi sebuah kompetisi tingkat internasional,” ujar Deni.

(Foto: Tabitha saat menjelaskan budaya Batak kepada audiens)

Tabitha, dalam presentasinya yang bertema “Storynomics Budaya Batak: Strategi Government PR untuk Memperkuat Promosi Wisata Danau Toba”, ingin memperkenalkan tempat wisata Danau Toba yang merupakan salah satu aset utama Sumatera Utara dan aset budaya yang diakui sebagai Global Geopark oleh UNESCO sejak 2020 kepada khalayak luas. “Sebagai Puteri Indonesia saya akan terus memajukan Kaldera Toba sebagai aset Indonesia dan dunia dengan status kartu hijau,” ungkap Tabitha. Ia juga mengilustrasikan komunikasi antarbudaya dapat digunakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Batak, khususnya tempat wisata Danau Toba, kepada masyarakat lokal dan internasional. Ia juga membagikan pengalaman dan strategi promosi yang telah dilakukannya untuk memajukan budaya dan pariwisata Sumatera Utara.

Di sisi lain, Emmy, yang merupakan praktisi humas berpengalaman selama 17 tahun di dunia humas, membawakan materi tentang “Mobile and Orchestra”. Ia menyoroti pentingnya literasi dalam era digital. Ia mengatakan, “Literasi bukan semata kemelekan calistung, melainkan juga sebagai kecakapan hidup untuk kesejahteraan.” Materi yang dipaparkan menjelaskan tentang empat kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang humas dan pentingnya literasi di era digital saat ini. Literasi membaca dan menulis masih sangat diperlukan dalam memahami, menciptakan, dan berkomunikasi menggunakan teknologi digital.

Emmy juga menjelaskan pentingnya kolaborasi yang merupakan kunci bagi praktisi humas untuk pendekatan dengan masyarakat, terutama masyarakat Indonesia dengan beragam suku budaya yang berbeda-beda. Kolaborasi yang dilakukan juga perlu menerapkan 5R, yaitu: read, research, reliable, reflecting, dan w(R)ite. Survei yang baik akan memudahkan praktisi humas dalam mengomunikasi pesan secara efektif kepada masyarakat.

(Foto: Emmy mengenalkan konsep critical thinking dalam komunikasi)

Dengan mengangkat tema yang relevan dan penting di era saat ini, PRAction 2024 diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi baru yang bermanfaat bagi para peserta, serta menjadi tonggak dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman budaya dan pentingnya komunikasi dalam mengatasi perbedaan. PRAction memastikan bahwa antusiasme dan keseruan tidak berhenti sampai di sini, karena masih ada grand closing yang akan dilaksanakan pada Selasa (21/05/2024) mendatang.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!