Depok-Kesehatan mental merupakan salah satu isu global yang masih dianggap remeh oleh banyak orang saat ini. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada 2018, sebanyak lebih dari 19 juta orang penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta orang mengalami depresi. Data tersebut menunjukan bahwa Indonesia masih dihantui dengan isu kesehatan mental. Tidak hanya itu, isu kesehatan mental akan berdampak negatif terhadap ekonomi dan sosial.

Yovania Asyifa Jami, mahasiswa program studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia merupakan salah satu orang yang sadar akan pentingnya kesehatan mental untuk mahasiswa hingga masyarakat. Kesadaran akan kesehatan mental tersebut, Yovania tuangkan dengan membentuk sebuah komunitas bernama Pasti ID.

(Foto: Akun Instagram @pasti.id milik Yovania)

Pasti ID merupakan platform kesehatan mental yang didirikan pada 2021 dan aktif di kanal media sosial Instagram @pasti.id. Keberadaan dan kontribusi platform ini mempunyai tujuan mematahkan stigma negatif terhadap isu kesehatan mental. Salah satu kegiatan yang dilakukan Pasti ID adalah mengadakan sebuah webinar nasional dengan judul “Patahkan Stigma Negatif Kesehatan Mental”.

Event yang diselenggarakan oleh Pasti ID tidak hanya dilakukan secara daring, melainkan juga secara hybrid. Pada 2022, Pasti ID kembali melaksanakan seminar di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3. Seminar berjudul “Memanusiakan Manusia” tersebut mengundang dr. Rika Wijayanti, Sp.KJ sebagai narasumber ahli dan didukung oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Para peserta banyak mendapatkan pengalaman secara langsung dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan membuktikan bahwa ODGJ bisa berinteraksi dengan normal, bahkan mereka bisa menghasilkan sebuah karya.

(Foto: Yovania saat mengadakan kegiatan seputar kesehatan mental)

Sebagai individu yang pernah menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa, Yovania merasakan bahwa titik balik dalam hidupnya terjadi setelah masa tersebut dengan kesadaran bahwa masih banyak pandangan negatif masyarakat terhadap ODGJ. Mereka banyak mengalami penolakan secara sosial, sehingga penanganan gangguan kejiwaaan kerap terhambat oleh stigma tersebut. “Saya yakin dengan adanya Pasti ID, saya bisa mematahkan stigma negatif tersebut dengan menunjukkan kepada masyarakat bahwa orang yang mengalami gangguan kejiwaan tetap dapat berkontribusi di masyarakat,” ungkap Yovania.

(Foto: Akun TikTok @rsjsurvivor milik Yovania)

Di samping itu, Yovania juga mulai menyebarkan kesadaran akan kesehatan mental di kanal media sosial TikTok @rsjsurvivor yang saat ini berhasil mencapai lebih dari 88 ribu pengikut. Ia berharap agar konten yang dituangkannya dalam platform video pendek tersebut dapat membantu banyak ODGJ lainnya untuk survive dan berusaha untuk menerima diri mereka sendiri.

“Keberanian yang saya lakukan untuk bercerita di hadapan publik juga dapat dilakukan teman-teman ODGJ lainnya. Tentu, dengan dukungan dari masyarakat sekitar, terutama lingkungan terdekat, akan menjadi suatu faktor penting dalam penanganan gangguan kejiwaan orang tersebut. Sehingga, saya mengajak orang-orang untuk menghilangkan stigma negatif terhadap kesehatan mental serta gangguan jiwa yang dialami orang lain,” tutup Yovania dalam wawancara.

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!