Depok-Digital marketing menjadi salah satu media promosi yang makin populer. Badan usaha memerlukan penerapan strategi digital marketing yang tepat terutama pada segmentasi pasar yang dituju. Pada 2030 nanti, diperkirakan segmentasi akan bergeser ke post millennial sehingga memerlukan strategi digital marketing yang tepat terutama bagi generasi X dan milenial. Riset pasar mendalam yang biasa dilakukan generasi X dan milenial tersebut menjadi peluang dan memudahkan pengusaha dalam memasarkan produknya. Hal tersebut disampaikan Aldridge Christian, Digital & Brand Enthusiast, dalam webinar “UI Digitalks: Boost Up Your Business with Digital Marketing” yang diselenggarakan oleh mahasiswa program studi Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) pada Sabtu, (21/5/2022) secara daring. Kegiatan tersebut merupakan penerapan dari mata kuliah Pengelolaan Event yang dipelajari oleh mahasiswa prodi Pariwisata.

Dalam paparannya, Al mengatakan bahwa strategi digital marketing sangat penting untuk memasarkan sebuah produk saat ini. Brand awareness perlu dibangun oleh sebuah perusahaan dagang untuk menarik minat konsumen akan produk yang dimilikinya. “Konsumen perlu mengetahui alasan mereka membeli sebuah produk. Di sinilah peran penjual untuk mengenalkan keuntungan yang akan diterima oleh konsumen ketika mereka membeli produk tersebut,” jelas Al menerangkan.

(Foto: Al menjelaskan proyeksi segmentasi pasar di 2030)

Dilansir dari GlobalWebIndex (2022), terdapat beberapa alasan pentingnya faktor why bagi generasi muda sebelum membeli sebuah produk, yaitu 1) produk yang inovatif (56%); 2) produk yang modern (42%); 3) membuat pembelinya merasa bernilai (40%); 4) produk untuk anak muda (38%); 5) produk yang mendukung amal (33%); dan 6) produk yang dapat meningkatkan reputasi pembelinya.

Al juga menjelaskan perbedaan antara traditional marketing dan digital marketing yang kerap dilakukan oleh berbagai perusahaan dagang. “Traditional marketing masih banyak dilakukan oleh banyak perusahaan, khususnya yang sudah memiliki target pasarnya sejak lama. Hal tersebut boleh dilakukan, tetapi perusahaan juga perlu melakukan metode digital marketing untuk terus mengembangkan produk-produknya. Kombinasi antara traditional marketing dan digital marketing dapat dilakukan agar target pasar juga dapat dikenalkan dengan metode tersebut seiring berjalannya perkembangan teknologi,” jelas Al menerangkan.

(Foto: Al membedakan jenis pemasaran tradisional dan digital)

Pada kesempatan yang sama, hadir juga Galuh Chandra Kirana, S.Pi., Brand Owner @poupeepou, @deluna.skin, dan @lamella.official, sebagai pembicara untuk membagikan pengalaman dalam mengembangkan produk wirausahanya. Kirana menjelaskan bagaimana pentingnya digital marketing untuk membangun karakter sebuah perusahaan dagang, khususnya yang masih berskala rintisan. “Tentunya untuk mengembangkan usaha dari nol itu tidak mudah. Kita harus mengenal strategi pemasaran yang tepat untuk terus meningkatkan penjualan produk. Beberapa metode digital marketing yang pernah saya lakukan adalah influencer marketing dengan Key Opinion Leader (KOL), affiliate marketing, social media marketing melalui Instagram Ads, Facebook Ads, dan TikTok Ads, serta kampanye sosial,” pungkas Kirana menjelaskan.

(Foto: Kirana menggambarkan brand development yang perlu dibangun dalam mengembangkan sebuah brand)

Kirana juga menambahkan bahwa manfaat yang diterima dalam menggunakan strategi digital marketing sangat banyak. Ia mengatakan, “Produk yang ingin dipasarkan memang memiliki biaya yang relatif besar, namun keuntungan yang diterima lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Keuntungan tersebut meliputi brand awareness yang diberikan kepada target pasar sampai dengan pembelian produknya.”

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!