Depok-Sektor industri pariwisata halal menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di Indonesia yang memiliki mayoritas masyarakat muslim. Potensi besar tersebut perlu dibarengi dengan edukasi mengenai penggunaan label halal di berbagai produk pariwisata, salah satunya adalah makanan. Namun, pengelolaan makanan halal di industri pariwisata Indonesia saat ini masih banyak yang belum terlaksana dengan efektif. Anca Syah, Halal Life Style Influencer, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Paris Food Festival: Halal Food & Halal Lifestyle yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, (14/05/2022) lalu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan makanan secara halal. Kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa program studi (prodi) Pariwisata tersebut merupakan wujud implementasi pembelajaran mata kuliah Pengelolaan Event.

Anca mengatakan bahwa pengelolaan makanan di berbagai restoran di Indonesia perlu mendapatkan sertifikat halal dari lembaga sertifikasi halal yang diakui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu LPH LPPOM MUI, LPH Sucofindo, dan LPH Surveyor Indonesia. “Peningkatan produk yang bersertifikat halal dapat menjadi salah satu faktor peningkatan jumlah turis muslim untuk menikmati wisata di Indonesia tanpa perlu takut akan kehalalan sebuah produk makanan,” ucap Anca menjelaskan.

(Foto: Anca menjelaskan jumlah produk yang bersertifikat halal semakin meningkat di Indonesia)

Dalam paparannya, Anca juga menyampaikan bahwa pengelolaan makanan halal tersebut dapat diidentifikasi melalui pendistribusian produk sejak awal, pengolahan produk, penyiapan produk, hingga penyajian produk. Setiap bahan masakan yang akan diolah harus dipisahkan dengan produk nonhalal lainnya. Begitu pula dengan proses masak yang tidak boleh menggunakan bahan makanan nonhalal, misalnya hewan nonhalal, arak masak, rum, dan produk alkohol lainnya.

Anca menambahkan, “Saat ini, pemerintah telah memberikan bantuan berupa pemberian sertifikat halal secara gratis bagi UMKM melalui serangkaian prosedur. Fasilitas yang diberikan tersebut saya harap dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat mendorong konsumen untuk membeli produk-produk UMKM yang memiliki label halal.”

(Foto: Anca menggambarkan proses produk halal secara rinci)

Ketua Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata, Anisatul Auliya, SST.Par., M.Par., mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa prodi Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) tersebut dapat memberikan edukasi bagi masyarakat untuk mengenali produk halal dan cara pengolahannya. “Saya berharap agar peserta webinar yang hadir dapat menambah ilmu dan wawasan baru mengenai produk makanan halal. Di samping itu, pengelolaan produk halal tersebut juga dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang memiliki UMKM di bidang makanan dan minuman untuk mengembangkan produknya agar tersertifikasi halal,” ungkap Auliya menjelaskan.

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!