Depok-Di area Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), rasio antara penggunaan air berbasis pipa, seperti yang disuplai oleh PDAM, dan total penggunaan air menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi pengelolaan sumber daya air kampus. Sebelum pemasangan sistem PDAM, Vokasi UI masih mengandalkan air tanah yang ditampung di Ground Water Tank (GWT). Air tanah tersebut dipompa menggunakan panel deep well otomatis, memastikan pasokan air yang cukup untuk kebutuhan harian di gedung-gedung kampus, seperti Gedung VA, VB, dan VC. Selama periode tersebut, air tanah menjadi sumber utama yang disuplai untuk berbagai kegiatan di kampus, dari penggunaan toilet hingga penyiraman tanaman.

(Foto: Proses pemasangan PDAM pada Agustus-September 2024)

Guna meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pasokan air, Vokasi UI bekerja sama dengan Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas (DOPF) UI memasang sistem penyediaan air berbasis pipa dari PDAM. Pemasangan instalasi PDAM dilakukan mulai 16 Agustus 2024. Adanya instalasi tersebut menyalurkan air bersih dari PDAM ke kantin dan GWT Vokasi UI pada 9 September 2024. Hal tersebut menandai transisi penting dari penggunaan air tanah ke penggunaan air bersih yang disuplai secara langsung melalui jaringan pipa PDAM.

Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum, Priyanto, S.S., M.Hum., mengatakan bahwa rasio antara penggunaan air berbasis pipa dan total penggunaan air di Vokasi UI akan mengalami perubahan. “Penggunaan air berbasis pipa dari PDAM kini menjadi bagian signifikan dari total konsumsi air di kampus, menggantikan sebagian besar kebutuhan air yang dipenuhi oleh air tanah dari GWT sebelumnya. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas air yang digunakan di kampus, melainkan juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya air tanah yang mungkin terbatas,” ujar Priyanto.

(Foto: Pemasangan PDAM di area Vokasi UI)

Pengalihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan air di kampus. Penggunaan sistem PDAM yang terintegrasi, pengawasan dan kontrol penggunaan air menjadi lebih mudah dan teratur, serta meminimalisir risiko kontaminasi yang mungkin terjadi dengan penggunaan air tanah. Selain itu, pemasangan sistem tersebut akan memungkinkan penggunaan air yang lebih terukur dan konsisten, mendukung kebijakan konservasi air kampus, serta mengurangi potensi masalah yang terkait dengan pengambilan air tanah.

WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!