Bertempat di Hotel Margo, Depok, Guru Besar Transportasi Fakultas Teknik UI Prof Dr Ir Sigit Pranowo Hadiwardoyo DEA meluncurkan buku bertajuk “Jalan dan Model Pengembangan Infrastruktur Transportasi”. Peluncuran ini sekaligus menjadi momentum pengabdian selama 32 tahun oleh Guru Besar lulusan Perancis itu.

Kegiatan dihadiri oleh segenap pimpinan tinggi UI dan universitas lain serta pelaku industri di antaranya, Bina Marga, Kemenhan, Hutama Karya dan Intraco.

“Buku ini disajikan agar dapat dijadikan pengantar dari kajian infrastruktur transportasi darat, laut dan udara, yang diharapkan dapat membangun kreativitas maupun gagasan dalam pengembangan bidang transportasi. Buku ini berisikan pengamatan penulis dan penelitian para kontributor selama mengikuti pendidikan doktor di Universitas Indonesia, dan universitas mitra dari Prancis dan Portugal”, ujar Sigit yang juga menjabat sebagai direktur Program Vokasi UI, Rabu (30/5).

Rektor Universitas Indonesia Prof Dr Ir Muhammad Anis yang membuka kegiatan peluncuran buku ini, menyampaikan bahwa buku yang berisi gagasan tentang Audit Kelayakan Jalan ini menjadi sebuah kebutuhan mendesak untuk direalisasikan, mengingat peran dan fungsi jalan yang semakin krusial dalam kegiatan transportasi di Indonesia. Terlebih lagi jalan merupakan salah satu infrastruktur vital bagi sebuah negara khususnya Indonesia dalam menunjang peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Buku ini menjadi sebuah manifestasi dari keunggulan salah seorang anak bangsa yang mampu membuat karya ilmiah yang menembus jajaran elit jurnal internasional. Prof Sigit menjadi salah satu teladan di kalangan akademisi karena berhasil membuktikan pemikiran dari Indonesia telah diterima oleh masyarakat dunia,” tandas Dr Devie Rahmawati, kepala Program Studi Vokasi Komunikasi UI.

Dalam salah satu karyanya, Sigit memaparkan data Biro Pusat Statistik 1988-2015 yang menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun berfluktuasi baik untuk kendaraan mobil penumpang maupun kendaraan bus, truk dan sepeda motor. Statistik pertumbuhan panjang jalan selama tahun 1988-2016 rata-rata 3,42 persen, bandingkan dengan pertumbuhan kendaraan pada tahun-tahun yang sama di mana angka pertumbuhannya mencapai rata-rata 10,22 persen.

Rasio jumlah kendaraan terhadap panjang jalan di Indonesia belum yang tertinggi di negara-negara Asia Tenggara meskipun masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga (Malaysia dan Filipina). Namun jika dibandingkan dengan beberapa negara maju, ketersediaan infrastruktur jalan di Indonesia masih tertinggal jauh dari Amerika Serikat, Jepang dan Jerman. Di negara-negara ini menunjukkan rasionya sangat rendah, dan angka ini menunjukkan tingginya aksesibilitas jaringan jalan di negara-negara tersebut.

Namun demikian ukuran aksesibilitas transportasi tidak semata-mata diukur dari panjang jalan saja tetapi juga kondisi jalannya. Di Indonesia, seluruh jalan yang ada tidak semuanya dalam kondisi baik. Sebagaimana diketahui bersama bahwa kondisi jalan sangat menentukan ukuran biaya perjalanan dalam fungsinya sebagai penghubung pergerakan barang dan jasa dalam perannya terhadap perekonomian. (arya)

(diambil dari HarianTerbit.co)

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!