Depok – Bertempat di UI, Depok, Program Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan kompetisi futsal Millennials For Election:Futsal Competition 2019. Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka mengkampanyekan gerakan ANTI GOLPUT kepada kelompok pemilih muda. Acara yang berlangsung selama dua hari ini, didukung penuh oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Depok, yang akan hadir mensosialisasikan cara memilih di TPS.

Sosialisasi akan dilangsungkan dalam bentuk Talk Show dengan para pembicara: Valentino “Jebreeet” Simanjuntak; Paska Denberia Pakpahan, dan Miss Indonesia 2019. Kompetisi diikuti oleh 16 Tim dari Jabodetabek, dengan menghadirkan sekitar lebih dari 500 peserta dan penonton selama 2 hari.

“Millennial (17 – 37) menjadi target pemilih yang penting, karena pada pemilu tahun ini, diperkirakan berjumlah sekitar 80 juta pemilih muda. Penelitian global (2009) menunjukkan bahwa 76% millennial melihat politik itu penting, namun hanya 24% yang benar-benar tertarik pada politik. Penelitian Miller tahun 2013 menemukan juga bahwa meskipun millennial memperoleh informasi yang sangat banyak melalui internet, hal ini justru membuat mereka menjadi kesulitan untuk memilih mana informasi yang benar dan tepat, termasuk informasi perihal politik, yang berujung pada enggannya mereka untuk datang ke TPS dan memilih Golput,” ujar Devie Rahmawati, Kaprodi Vokasi Komunikasi UI, dalam sambutan pembukaan kegiatan.

“Studi lain menunjukkan bahwa terjadi paradox dari banjirnya informasi. Di masa lalu, orang yang memiliki informasi yang banyak, akan semakin berpengetahuan dan yakin untuk dapat menentukan pilihan. Hal ini tidak terjadi pada generasi millennial. Bagi millennial, dukungan dengan memberikan Likes, Comment, Share di media sosial, justru bentuk dukungan politik yang nyata. Karena mereka melihat dampak langsungnya, ketika komen atau artikel yang mereka kirim menuai banyak Likes misalnya. Berbeda ketika mereka datang ke TPS, dimana hasil pilihan tidak dapat dipamerkan ke publik, membuat mereka merasa bahwa aktivitas politik nyoblos di TPS tidak memiliki arti apapun dan “tidak berdampak langsung,” tambah Devie, yang meraih Best Paper di KLicels Malaysia.

“Kami mengundang KPUD, karena banyak sekali informasi yang belum tersampaikan khususnya tentang persoalan DPT, tata cara pencoblosan, waktu pencoblosan dan sebagainya. Kegiatan ini, diharapkan menjadi kesempatan “curhat” mahassiswa dan masyarakat umum, untuk bertanya dan mendapatkan keterangan lengkap seputar 17 April, dalam suasana yang santai,” ujar Rangga Wisesa, Dosen Pengampu Manajemen Event.

“500 lebih peserta dan pengunjung ini diharapkan menjadi agen-agen informasi pemilu kepada keluarga dna lingkungan sekitar mereka setelah mengikuti acara ini, “ tambah Amelita Lusia, Kepala Laboratorium Penyiaran Vokasi UI


“Acara ini diselenggarakan untuk menjawab kegelisahan mahasiswa terhadap generasinya yang tidak ingin menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Umum 2019 nanti. Untuk itu, kami ingins mengumpulkan millennial melalui kompetisi futsal. Meskipun kompetisi ini diperuntukkan untuk putra, kami yakin millennial perempuan juga akan ambil bagian dalam acara ini,”ujar Adel, Ketua Panitia.

“Kompetisi akan ditutup oleh Talkshow ‘Suara Millennials’ yang menghadirkan Gervando Jeorista, serta Deddy Indrawan, sebagai representatif politisi Millennials, untuk membujuk kaumnya agar datang ke TPS. Talkshow akan mengangkat tema ‘Pentingnya suara Millennials dalam Pemilihan Umum 2019,” tutup Adel, mahasiswa Peminatan Humas, Program Studi Vokasi Komunikasi UI.

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!