Depok, Agustus 2019 – Sebagai upaya untuk mendorong kecerdasan finansial anak sejak dini, 8 Dosen dan 12 Mahasiswa Vokasi UI melaksanakan program Literasi Keuangan Anak melalui “Monopoli Cerdas Finansial” kepada anak-anak sekolah Dasar di Depok. Program ini melibatkan 110 anak yang berasal dari Dua sekolah Dasar yaitu SDN Beji 2 dan SDN Pondok Cina 1 Depok. Pendidikan literasi keuangan pada anak ini tidak haya mencakup pada pengenalan uang namun lebih jauh juga penanaman keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.

Yulial Hikmah, Ketua Pengabdian Masyarakat Literasi Keuangan Anak mengatakan bahwa Pelaksanaan kegiatan dibagi 2 kegiatan besar yaitu Sosialisasi dan Wisata Edukasi. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan video animasi mengenai perbedaan keinginan dan kebutuhan, menabung, serta membuat anggaran. Penerapan sederhana dilakukan dengan permainan monopoli versi anak yang diciptakan oleh tim pengabdi. Permainan ini menarik untuk dimainkan karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat membantu aspek perkembangan kecerdasan anak, psikomotorik halus, dan interaksi sosial. “Pertama kami mengadakan sosialisasi kepada anak tentang bagaimana cara penggunaan uang yang bijak, sosialisasi diberikan dalam bentuk permainan monopoli.Mengapa monopoli? Karena dalam monopoli, anak akan diajak untuk mampu memutuskan langkah ekonomi yang hendak mereka lakukan’ tutur Yulial. Tim Vokasi UI menyusun Monopoli Versi Anak sebagai medium pembelajaran. Konten monopoli ini dimodifikasi dengan relevan dengan kehidupan dan aktivitas sehari-hari anak. “Kami hadirkan desain yang disukai anak juga tantangan-tantangan dalam permainan yang sesuai dengan dunia anak, Misalnya tantangan untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan uang untuk membeli voucher game online atau untuk membeli peralatan sekolah. Disana anak dilatih untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan dengan bijak. ” Yulial menjelaskan .

“Monopoli Versi Anak” dibuat agar anak-anak dapat mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan. Anak-anak juga dilatih untuk membuat anggaran sederhana yang membedakan antara pemasukan dan pengeluaran sebagai tahap akhir dari permainan monopoli tesebut. Setelah permainan berakhir, tim pengabdi membagikan celengan untuk membuktikan peningkatan kecerdasan finansial pada anak-anak tersebut. Perolehan uang dari permainan monopoli tersebut dievaluasi dalam waktu 2 minggu dengan menghitung jumlah uang monopoli yang diperoleh anak. Terdapat 60 anak dengan tabungan terbanyak yang dipilih sebagai peserta program kedua yaitu Wisata Edukasi Ke Bank Indonesia.


Yulial Hikmah selaku ketua program aksi UI untuk negeri menyatakan “Dengan diberikan tanggung jawab untuk mengelola uang sendiri akan membantu proses pendewasaan seorang anak. Namun banyak orang tua yang memiliki kesulitan menentukan besarnya uang saku yang harus diberikan ke anak. Melalui permainan sederhana ini anak-anak akan mampu membedakan keinginan dengan kebutuhan serta membuat anggaran. Orang tuapun tentu akan lebih mudah menentukan jumlah uang saku anak dengan meningkatnya kemampuan anak mereka dalam mengelola keuangan sendiri. Sebuah langkah kecil namun berharga untuk meningkatkan kecerdasan finansial generasi penerus bangsa Indonesia” tutupnya

author avatar
Humas Program Pendidikan Vokasi UI
WhatsApp whatsapp
Instagram instagram
Email
chat Chat Us!